Gempa Turki
Cerita Bayi Aya, Lahir Beberapa Menit Sebelum Gempa Turki dan Suriah, Ayah dan Ibunya Tewas
Aya, bayi baru lahir diselamatkan dari reruntuhan bangunan akibat gempa Turki-Suriah. Kini Aya mendapatkan perawatan medis di rumah sakit
TRIBUNTANGERANG.COM - Aya, bayi baru lahir diselamatkan dari reruntuhan bangunan akibat gempa Turki-Suriah.
Kini Aya sedang mendapatkan penanganan medis khusus dokter di Kota Afrin, Suriah
Berdasarkan informasi yang beredar, seorang pria mengejar penyelamat bayi lalu memberikan selimut hijau lusuh.
Baca juga: Update Korban Gempa Turki dan Suriah Lebih 20.000 Jiwa, Indonesia Segera Kirim Bantuan
Agar bayi tersebut tetap hidup dan hangat pada suhu di bawah nol derajat.
Aya, bayi yang diselamatkan dari reruntuhan gempa itu baru lahir beberapa menit sebelum terjadinya gempa Suria, Senin (6/2/2023).
Selain itu, bayi itu ditemukan dalam keadaan tali pusar yang masih tersambung dengan ibunya.
Tragisnya, sang ibu ditemukan meninggal sesaat setelah melahirkan di bawah puing-puing bangunan.
Bahkan, semua anggota keluarga bayi tersebut ditemukan meninggal dunia.
Jenazah ayahnya bernama Abdullah, ibunya bernama Afraa, empat saudara kandung, dan satu orang bibi disemayamkan di rumah kerabat dan dimakamkan pada Selasa (7/2/2023).
Beruntung, bayi Aya langsung mendapatkan penanganan medis di rumah sakit kota Afrin sehingga membuatnya dalam kondisi yang stabil.
Hal itu disampaikan Hani Marouf, dokter anak yang merawat bayi Aya.
"Dia tiba pada hari Senin dalam keadaan yang sangat buruk, dia mengalami benjolan, memar, dia kedinginan, dan hampir tidak bernapas," katanya, dikutip Tribunnews.com dari BBC, Jumat (10/2/2023).

Proses Evakuasi Diabadikan
Proses evakuasi bayi Aya sempat diabadikan dalam sebuah rekaman video hingga viral di media sosial.
Ribuan orang di media sosial menawarkan diri untuk dapat mengadopsi bayi Aya.
Mereka bahkan meminta detail informasi terkait pengadopsian itu.
"Saya ingin mengadopsi dia dan memberinya kehidupan yang layak," kata seseorang.
Tak hanya warganet, berapa publik figur juga berniat mengadopsi bayi Aya.
"Saya siap merawat dan mengadopsi anak ini (bayi Aya) jika prosedur hukum mengizinkan saya," ujar seorang penyiar TV Kuwait.
Bahkan, manajer rumah sakit, dokter Khalid Attiah mengatakan telah menerima puluhan telepon dari orang-orang di seluruh dunia hanya untuk mengadopsi bayi Aya.
Namun, ia bersikeras untuk tetap menjaga bayi Aya.
Khalid Attiah bahkan enggan memberi izin kepada siapa pun yang berniat mengadopsi bayi itu sekarang.
Untuk saat ini, istrinya yang menyusui bayi Aya bersama dengan putrinya yang berusia empat bulan.
"Saya tidak akan mengizinkan siapa pun untuk mengadopsinya sekarang. Sampai keluarga jauhnya kembali, saya memperlakukannya seperti keluarga saya sendiri," ujar Khalid Attiah.
Baca juga: TNI Polri Evakuasi 25 Warga Distrik Paro yang Hendak Jalan Kaki 6 Hari Selamatkan Diri dari KKB
Sebelumnya, bayi Aya dirawat di inkubator rumah sakit di Afrin.
Tubuhnya penuh luka dengan perban melilit di tangan kiri dan selang infus yang terpasang.
Dahi dan jari-jarinya masih membiru karena kedinginan.
"Dia sekarang stabil. Dia memiliki beberapa memar dan luka di sekujur tubuhnya," ujarnya.
"Dia juga datang dengan hipotermia karena cuaca yang sangat dingin. Kami harus menghangatkannya dan memberikan kalsium," kata Maarouf, dikutip dari Daily Mail, Kamis (9/2/2023).
Baca Berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
(Tribunnews.com/Isti Prasetya)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bayi Selamat dari Gempa Suriah: Banyak Orang Niat Adopsi Aya, Dokter Tak Beri Izin karena Alasan Ini
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.