Banjir

Jalan KH Hasyim Ashari Banjir setelah Gorong-gorong Diperbaiki Dinas PUPR Kota Tangerang

Jalan Kyai Haji Hasyim Ashari, Cipondoh, Kota Tangerang, diterjang banjir setinggi 30 sentimeter, Rabu (1/3/2023).

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Intan UngalingDian
Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sandro
Banjir di Jalan KH Hasyim Ashari, Cipondoh, Kota Tangerang, setinggi 30 cm karena hujan deras mengguyur sore hari dan gorong-gorong tidak berfungsi maksimal, Rabu (1/3/2023). 

TRIBUNTANGERANG.COM, CIPONDOH - Jalan KH Hasyim Ashari, Cipondoh, Kota Tangerang, diterjang banjir setinggi 30 sentimeter, Rabu (1/3/2023).

Erwin, warga sekitar mengatakan, banjir terjadi setelah diguyur hujan sejak sore di Cipondoh.

Menurutnya, Jalan KH Hasyim Ashari tersebut kerap terjadi banjir lantaran hujan deras dan drainase saluran air di jalan tersebut dipenuhi sampah.

Selain itu, corong pembuangan air ke drainase di jalan tersebut hanya terdapat beberapa saja, sehingga air yang menggenangi jalan sulit mengalir ke gorong-gorong.

"Jalan KH Hasyim Ashari ini sudah sering banget terjadi banjir, karena drainasenya kecil dan juga corongnya hanya ada beberapa saja," ujar Erwin, Rabu (1/3/2023). 

"Makanya di Jalan KH Hasyim Ashari banyak genangan air yang muncul kalau hujan turun, bahkan sampai ke tengah jalan," ujarnya.

Erwin menuturkan, persoalan banjir di Jalan KH Hasyim Ashari tersebut telah sering dilaporkan warga sekitar kepada ketua RT dan kelurahan setempat.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Tangerang juga telah melakukan perbaikan gorong-gorong menjadi baru.

Perbaikan drainase di sepanjang jalan KH Hasyim Ashari dianggap belum dapat maksimal.

"Sebenarnya gorong-gorong atau drainase ini sudah diperbaiki sama Dinas PUPR beberapa bulan lalu, cuma tetap aja banjirnya sampai ke tengah jalan lagi," tuturnya.

"Jadi hanya kesadaran warga saja yang mau membersihkan gorong-gorong di sini, supaya banjir bisa cepat surut, itu juga biasanya baru sekira satu jam baru bisa surut banjirnya," ujarnya.

Pantauan Tribuntangerang.com, pada pukul 18.30 WIB, kemacetan panjang terjadi sekitar satu kilometer akibat banjir tersebut.

Para pengendara kendaraan bermotor melambatkan laju motor atau mobil ketika melintasi titik banjir tersebut karena genangan air.

Selain itu, terdapat lima titik banjir lainnya terdapat di sepanjang Jalan KH Hasyim Ashari, Poris Plawad, Cipondoh, Kota Tangerang.

Baca juga: Penanganan Banjir di Kota Tangerang Selatan Butuh 10 Ekskavator Amfibi dan Long Arm Ekskavator

Baca juga: Ratusan Rumah Warga Petir Kota Tangerang Terendam Banjir Satu Meter: Kami Langganan Banjir

Permukaan air Kali Sabi mulai meluap di bawah kolong fly over Cibodas, Kota Tangerang, Rabu (1/3/2023).
Permukaan air Kali Sabi mulai meluap di bawah kolong fly over Cibodas, Kota Tangerang, Rabu (1/3/2023). (Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sandro)

Kali Sabi meluap

Sementara itu, volume aliran Kali Sabi di bawah kolong fly over Cibodas, Kota Tangerang, mulai meningkat setelah diguyur hujan sejak siang hari, Rabu (1/3/2023).

Berdasarkan pantauan Tribuntangerang.com, ketinggian aliran Kali Sabi telah setara dengan jembatan yang menjadi penyambung jalan di bawah fly over Cibodas.

Selain itu, tumpukan sampah tersangkut di bawah jembatan, akibat volume air meningkat setelah diguyur hujan.

Salah seorang warga yang berjualan di sekitar Kalo Sabi, Yogi mengatakan, sampah di Kali Sabi itu diangkut petugas setiap minggunya 

Namun, sampah terus muncul akibat terbawa arus kali, terlebih ketika hujan mengguyur.

"Iya sampahnya numpuk ini gara-gara hujan tadi karena hanyut terbawa arus dan volume air juga jadinya meningkat udah sama tingginya dengan jalan," ujar Yogi kepada Tribuntangerang.com, Rabu (1/3/2023).

Yogi menambahkan, area kolong fly over Cibodas tersebut kerap dilanda banjir ketika hujan turun.

Banjir tersebut disebabkan karena air kali meluap dan menggenangi jalan karena aliran Kali Sabi tidak lancar akibat tumpukan sampah.

Bahkan, banjir yang biasa melanda area itu terjadi hingga setinggi 50-60 cm.

"Di sini mah hujan biasa aja langsung banjir, apalagi ditambah sampah yang menumpuk, ya udah pasti naik airnya, abis kalinya tersumbat jadi airnya enggak mengalir," kata dia.

Harapannya, Pemerintah Kota Tangerang lebih serius menangani banjir yang berulang-ulang terjadi di Kota Tangerang.

Menurutnya, petugas kebersihan lebih sering membersihkan tumpukan sampah di Kali Sabi karena bisa menyebabkan banjir.

"Ya harapannya semoga pemerintah bisaebih seringlah membersihkan sampah di kali ini, tidak hanya ketika hujan turun saja, karena sampah itu bukan asli dari sini, tapi hanyut kebawa arus kali."

"Jadi saya rasa kalau sering dicek sama dibersihkan, ya bisa aja enggak perlu banjir, karena kan air kalinya mengali lancar," ujar Yogi.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved