Jakarta Raya

Gegara Ikut Perang Sarung, Pria di Jatipulo Kena Bacok hingga Tewas Bersimbah Darah

Warga sekitar lokasi kejadian, Kiki (41) menyebut, korban tewas usai kena bacok warga lain menggunakan celurit. 

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Ign Agung Nugroho
Istimewa
Ilustrasi perang sarung 

Namun tidak ditegur, lantaran dianggap sudah biasa bahkan sudah seperti tradisi.

"Di sini biasa ada yang main karambol, catur, sebenarnya pukul 23.00 WIB atau 24.00 WIB itu sudah pada bubar, tapi ada kejadian itu enggak tahu," ujar Kiki.

 

Baca juga: Jauh Dari Keluarga, Kapten Persita Tangerang Muhammad Toha Ditelpon Istri Agar Tak Telat Sahur

 

Baca juga: Begini Langkah Bernardo Tavares Jaga Kebugaran Pemain PSM Makassar Selama Ramadan

 

Warga mengetahui kejadian itu usai korban terluka karena dibacok dan jatuh tertatih-tatih dengan luka sobek yang besar di bagian bawah ketiaknya. 

Korban pun dibawa warga ke dekat warung kemudian dilarikan ke rumah sakit menggunakan ojek.

Nahas, kata Kiki, korban meninggal dalam perjalanan lantaran kehabisan darah.

 

Kiki (41), warga  RT 001 RW 008, Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat.
Kiki (41), warga RT 001 RW 008, Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat. (Tribun Tangerang/Nuri Yatul Hikmah)

 

"Iya sempat jalan dulu, jatuh. Dibawa pakai ojek ke RS Tarakan, sempat ngorok juga (hidup)," jelasnya. 

Sementara itu, Kapolsek Palmerah, Kompol Dodi Abdulrohim membenarkan hal tersebut.

Menurutnya, kejadian tersebut terjadi sekira pukul 02.00 WIB. 

"Dugaan sementara itu (ribut) antar kelompok karena di sana ada sebutan anak Pelelangan dan Pelita," ujar Dodi saat dihubungi, Kamis (23/3/2023).

Kini, polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kejadian tersebut. Termasuk, pelaku masih dalam tahap pengejaran. 

"Sekarang kami masih lidik dan pelaku belum ditangkap," jelasnya. (m40)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved