Catatan Fadli Zon Standar Ganda FIFA, Tidak Beri Sanksi Israel yang Tembak Kaki Pemain Palestina
Politisi Gerindra Fadli Zon sebut FIFA terapkan Standar Ganda lantaran tidak beri sanksi Israel yang tembaki kaki Pemain Palestina
Setidaknya ada dua alasan kenapa kita menganggap FIFA demikian.
Pertama, FIFA tak konsisten dengan larangan politisasi sepakbola.
Ketika FIFA dan UEFA menjatuhkan sanksi pelarangan terhadap tim nasional serta klub Rusia untuk berpartisipasi dalam semua kompetisi di bawah FIFA dan UEFA,
Dan, melarang klub dan timnas Belarusia untuk melakukan pertandingan di kandang sendiri sebagai sanksi atas dukungan mereka terhadap Rusia dalam perang Ukraina, apakah itu bukan pelarangan yang bersifat politik?
Jadi, sejak kapan sepakbola bisa dipisahkan dari politik? FIFA jelas berpolitik dan politik tebang pilih FIFA sangat nyata.
Suka atau tidak suka, sepakbola sebenarnya tak pernah bisa dipisahkan dari soal politik.
Olahraga ini, yang bisa menghimpun jutaan massa dan miliaran penonton, memang bisa jadi panggung politik strategis.
Sehingga, aturan yang menuntut agar kita tidak mencampuradukkan urusan olahraga dengan politik adalah aturan yang tidak masuk akal.
Terutama, karena FIFA sendiri terbukti tak mentaatinya.
Dan kedua, FIFA menuntut semua negara agar berlaku fair terhadap atlet Israel.
Padahal Israel sendiri tak pernah berlaku fair terhadap atlet dan dunia olahraga Palestina.
Meski tidak banyak diekspose oleh media ‘mainstream’ internasional, bukan rahasia lagi militer Israel sejak lama telah menjadikan bidang olahraga serta para atlet Palestina sebagai target serangan mereka.
Pada November 2006, misalnya, militer Israel pernah mencegah semua atlet sepakbola Palestina untuk berpartisipasi dalam pertandingan final babak penyisihan grup kualifikasi AFC (Asian Football Confederation).
Aksi yang tak mudah untuk dilupakan adalah ketika Israel tidak mengizinkan para pemain dan ofisial tim Palestina berpartisipasi dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2010 melawan Singapura.
Aksi jahat Israel tahun 2007 itu telah mengganjal kesempatan timnas Palestina di ajang Piala Dunia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.