Hari Waisak

Makna Prosesi Puja Bakti Trisuci saat Umat Buddha saat Perayaan Hari Waisak

Prosesi penting yang dilakukan umat Buddha saat memeringati Hari Waisak yaitu Puja Bakti Trisuci Waisak.

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Intan UngalingDian
Tribun Tangerang/Yolanda Putri Dewanti
Vihara Khanti Paramita, Bojong Menteng, Rawalumbu, Bekasi, bakal menggelar perayaan Hari Waisak, Minggu (4/6/2023). 

TRIBUTANGERANG.COM, BEKASI - Umat Buddha di Indonesia bakal merayakan Waisak 2557 BE, Minggu (4/6/2023).

Prosesi penting yang dilakukan umat Buddha saat memeringati Hari Waisak yaitu Puja Bakti Trisuci Waisak.

Proses Puja Bakti Trisuci antara lain umat membawa ragam persembahan ke depan altar.

Ketua Vihara Khanti Paramita Yulianah menjelaskan, ada berbagai makna di balik persembahan yang dibawa dalam proses Puja Bakti Trisuci Waisak tersebut.

Menurutnya, prosesi berupa iring-iringan persembahan puja yang dipersembahkan di altar.

"Kami pengurus sudah bersiap diri yang pertama yaitu membersihkan altar, ruang dhammasala dan sekitar Vihara. Lalu, memasang umbul-umbul dan bendera buddhis," ucap perempuan yang karib disapa Yulan saat dihubungi, Jumat (2/6/2023).

"Kami juga berbagi tugas untuk hari H  ada tim persiapan persembahan altar seperti lilin, dupa, bunga, buah, manisan dan lain-lain," katanya

Lalu, ada tim penyambutan umat yang hadir, tim pelaksanaan prosesi, tim pemimpin kebaktian dan tim pengarah penyulutan lilin 5 warna oleh sesepuh.

Terakhir, menjadwal dharmaduta untuk khotbah dhamma.

Lilin merupakan simbol penerang dan berani mengorbankan dirinya untuk penerangan orang lain sehingga tubuhnya akan hancur.

Air merupakan simbol kerendahan hati dan kegemaran untuk menolong orang lain karena karakter air mencari tempat  lebih rendah.

Dupa merupakan wangi-wangian yang melambangkan nama baik.

Bunga sebagai simbol lambat laun akan layu. Sama seperti jasmani manusia. Siapa pun itu, jasmaninya lama-lama akan hancur.

Terakhir, ada buah-buahan dan manisan sebagai pelengkap untuk altar.

Perempuan berusia 48 tahun itu bersyukur karena perayaan Hari Raya Waisak tahun ini pandemi Covid-19 mereda dan sudah tidak ada lagi batasan kegiatan.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved