Literasi
Bentuk Insan Berpengetahuan, Perpuspas Tingkatan Literasi Masyarakat dengan Gemar Membaca
Masyarakat dengan literasi tinggi secara masif akan membentuk masyarakat yang berpengetahuan (learning society).
Sementara itu, mengingat kolaborasi yang telah dibangun dengan banyak pihak seperti masyarakat, komunitas khususnya PKK, dan para duta baca, Hetifah mengharapkan Kota Balikpapan menjadi contoh yang paling cerdas dalam peningkatan literasi masyarakat.
“Budaya membaca merupakan belajar sepanjang hayat, sehingga dibutuhkan peran orang tua terutama ibu dalam praktiknya," kata Hetifah.
"Dalam prosesnya kita tidak bisa hanya membaca tapi juga mengajak anak-anak untuk memahami isinya lalu menuangkan ide tentang yang mereka lakukan berdasarkan pemahaman mereka. Itulah esensinya,” imbuhnya.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Adin Bondar mengungkapkan bahwa pembangunan inklusi berbasis pada manusia, sehingga RPJMN 2020-2024 menetapkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai prioritas utama.
Keadaan tersebut menjadikan penguatan budaya literasi menjadi salah satu prioritas nasional.
“Sebuah negara maju berbasis pada knowledge, maka bisa saya katakan knowledge is power. Untuk itu, pengetahuan harus diinternalisasi melalui ruang-ruang terbuka, salah satunya perpustakaan,' katanya.
Menurutnya, Perpusnas membangun paradigma baru yaitu literasi untuk kesejahteraan.
"Di sanalah perpustakaan menjadi ruang terbuka bagi masyarakat untuk belajar kontekstual dalam upaya meningkatkan keterampilan hidupnya,” jelasnya.
Nurlena Rahmad Mas’ud yang baru dikukuhkan sebagai Bunda Literasi Kota Balikpapan membeberkan sejumlah program kerja sudah dirancang.
Baca juga: Arief R Wismansyah Gelar Festival Literasi Kota Tangerang, Wujudkan Generasi Berkualitas
Di antaranya kampanye Gerakan Gemar Membaca dengan menggerakkan Tim Penggerak PKK Kelurahan dan Tim Penggerak PKK Kecamatan, membudayakan minat baca melalui gerakan membacakan cerita dan mendongeng bersama anak didik serta membagikan buku-buku cerita.
Selain itu, dia membentuk dan memberdayakan komunitas masyarakat pelopor gemar membaca, serta melibatkan kerja sama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat.
“Saya selalu ke sekolah-sekolah menceritakan buku, setelah itu menanyakan apa yang saya ceritakan kepada anak-anak dan apabila mereka bisa menjawab saya kasihkan reward," katanya.
"Hal itu, saya lakukan agar anak-anak memerhatikan apa yang diceritakan dan dalam waktu yang sama, pengetahuan yang mereka dapat bisa tertanam,” kata Nurlela lagi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.