Ponpes Al Zaytun Tetap Buka Pendaftaran Satri Baru Meski Didemo Berjilid-jilid

Ponpes Al Zaytun tetap membuka pendaftaran satri baru meski tidak sedikit sekelompok orang melakukan demo berjilid-jilid oleh sejumlah organisasi

Editor: Jefri Susetio
Istimewa
Ponpes Al Zaytun tetap membuka pendaftaran satri baru meski tidak sedikit sekelompok orang melakukan demo berjilid-jilid. Adapun pendaftaran santri baru mulai 22 sampai 27 Juni 2023 

TRIBUNTANGERANG.COM - Ponpes Al Zaytun tetap membuka pendaftaran satri baru meski tidak sedikit sekelompok orang melakukan demo berjilid-jilid.

Adapun pendaftaran santri baru mulai 22 sampai 27 Juni 2023.

"Masih banyak yang daftar," ujar seorang petugas keamanan Ponpes Al-Zaytun saat berbincang dengan Tribuncirebon.com, Senin (26/6/2023).

Baca juga: Kapolri Lakukan Rotasi Terbaru Perwira Tinggi Jabatan Kapolda, Berikut Nama-namanya

Meski begitu, petugas keamanan tidak memperkenankan jurnalis untuk masuk ke area ponpes saat proses penerimaan satri baru.

Petugas meminta agar berkirim surat terlebih dahulu sebagai tanda izin memasuki area lingkungan ponpes.

Dokumentasikan Proses Penerimaan Santri Baru.

Selain itu, Ponpes Al-Zaytun melakukan dokumentasi proses penerimaan satri baru melalui unggahan YouTube mereka, Kamis (22/6/2023).

Dalam video tersebut para calon santri yang hendak mendaftar diantar oleh para orang tua menaiki bus.

Ketua Pelaksana Penerimaan Santri Baru (PSB) Al-Zaytun, M Iqbal Aulia mengatakan, penerimaan santri baru itu meliputi penerimaan santri MI, MTs, dan SMK.

"Untuk teknis atau alurnya, jadi nanti para calon santri masuk melalui gate Selatan. Kemudian diarahkan menurunkan barang nanti bersama wali santrinya melaksanakan tes swab dan tes narkoba atau tes urine," ujar Iqbal dikutip dari channel youtube Al-Zaytun Official.

Para calon santri baru itu juga dilakukan tes kesehatan dan tes lisan yang meliputi tes wawancara, tes tahfidz, dan tes akademik.

Mereka juga memasang banner ucapan selamat datang bagi para calon santri yang akan menjadi siswa di Ponpes Al-Zaytun.

"Selamat Datang Peserta Didik Kelas 10 dan Calon Peserta Didik Baru," tertulis dalam banner tersebut.

Unjuk Rasa di Gedung Sate

Seperti disinggung sebelumnya, unjuk rasa sempat terjadi di Gedung Sate dan Kantor DPRD Jawa Barat (Jabar), Kota Bandung, Selasa (27/6/2023).

Massa yang hadir mengatasnamakan Paguyuban Pengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (PPNKRI).

Dalam aksi itu, mereka mendesak agar pimpinan Ponpes Al- Zaytun, Panji Gumilang ditangkap karena diduga telah melakukan penistaan agama.

"Kita mendukung segera proses hukum terutama menangkap dulu (Panji Gumilang) karena sudah jelas pelanggarannya terutama penistaan agama, UU ITE, membuat keonaran. Jadi, sudah banyak unsur untuk bisa di tindak hukum," ujar pembina PPNKRI, Rizal Fadilah disela aksi, Selasa (27/6/2023).

Menurutnya, Pemerintah harus bekerja lebih cepat agar polemik Ponpes Al Zaytun segera berakhir.

Baca juga: Profil Panji Gumilang, Ponpes Al-Zaytun, Dulu Pedagang Beras Kini Jadi Perbincangan

Pihaknya pun mendesak, aparat kepolisian segera bertindak dengan menangkap Panji Gumilang.

"Jadi, Bareskim atau kepolisian untuk langsung menindak karena ini aspirasinya sudah menyeluruh, dan MUI selaku yang memiliki otoritas untuk menetapkan sesat atau tidaknya Al-Zaytun. Intinya kita mendukung untuk segera ditangkap dan diproses hukum," katanya.

Massa aksi juga mendesak pemerintah untuk menutup Ponpes Al-Zaytun yang dinilai telah berpolemik sejak lama.

"Tuntutan kita yang pertama tentu saja dalam rangka memproses hukum, kedua membubarkan dan menutup Al-Zaytun, ketiga mencari solusi terhadap anak didik karena mereka korban," ujarnya.

 

Baca Berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

(Tribunjabar.id)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ditengah Polemik dan Penolakan dari Masyarakat, Ponpes Al Zaytun Tetap Buka Pendaftaran Santri Baru

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved