Galang Guru di Tangsel Culik Siswanya Kini Dipecat, Kepala Sekolah Merasa Ketipu dengan Sikapnya
Galang, seorang guru yang terlibat dalam penculikan siswanya sudah dipecat dari sekolah. Bahkan, tidak sedikit rekan sesama guru maupun kepala sekolah
Penulis: Rafzanjani Simanjorang | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNTANGERANG.COM - Galang, seorang guru yang terlibat dalam penculikan siswanya sudah dipecat dari sekolah. Bahkan, tidak sedikit rekan sesama guru maupun kepala sekolah tak menduga perbuatannya.
Kepala Sekolah SMP At Taqwa, Budi Waluyo mengatakan, tidak menyangka oknum guru menjadi pelaku penculikan siswanya sendiri.
Apalagi selama ini perilaku Galang dikenal baik tidak ada aneh-aneh.
Baca juga: Dari Teman Curhat saat Ada Masalah Hingga Muncul Perasaan, Rendy Kjaernett Akui Selingkuhan
Diketahui sebelumnya, geger penculikan siswa SMP At Taqwa, Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan.
Belakangan terungkap satu di antara pelaku penculikan siswa itu merupakan gurunya sendiri.
"Kami tak menduga dan tak menyangka bahwa itu dilakukan oleh oknum guru. Namanya mungkin sudah beredar ya," ujar Budi Waluyo saat ditemui di sekolahnya.
Lebih lanjut, Budi Waluyo menambahkan mereka akan melakukan berbagai perbaikan di internal sekolah. Sehingga tidak ada lagi kejadian serupa.
"Karena ini menyangkut pendidikan maka kami juga mengadakan perbaikan-perbaikan di internal sekolah. Terutama kami akan memperbaiki sistem mitigasi di sekolah, keamanan," katanya.
Ia menuturkan, dewan guru dan yayasan sudah menggelar rapat bersama untuk menyelesaikan masalah itu. Dan, saat ini ia sudah pecat dari sekolah.
"Saya meyakini, dan Insya Allah ini menjadi yang peristiwa pertama dan terakhir di sekolah ini," ujarnya.
Terdesak Masalah Ekonomi
Budi Waluyo menyatakan tidak sedikit orang bilang bahwa alasan Galang menculik karena faktor ekonomi.
Sebab, selama ini orangtua Galang sakit keras. Akan tetapi, ia tidak mengetahui kepastian informasi tersebut.
"Memang setahu saya, orang tuanya (GF) memang sakit. Tapi dia tidak pernah menceritakan keuangannya. Itu tidak pernah," katanya.
Keterangan Orangtua Korban Penculikan.
Wiwin, ayah dari NA (15), korban penculikan anak membeberkan hal menarik saat bertemu oknum guru yang menculik anaknya.
Sebelumnya, siswa berkebutuhan khusus di Tangsel menjadi korban penculikan. Adapun pelakunya Galang alias GF, sang wali kelas.
GF guru NA di SMP At Taqwa Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) ini membisiki sang murid.
Guru olahraga ini membujuk agar NA pulang meninggalkan kegiatannya di sekolah untuk menemui orangtuanya yang disebut sedang ke Bandung.
GF sudah menyediakan mobil, Kepada NA, sang guru mengatakan ada taksi online yang sudah menunggu.
Singkat cerita NA kemudian menghilang sejak saat itu dan keberadaannya baru ditemukan setelah 30 jam kemudian.
Saat ini, GF telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penculikan siswa berkebutuhan khusus itu.
Pengakuan Oknum Guru yang Terlibat Penculikan Siswanya, Didekati Pelaku Lain 3 Bulan.
Polisi membenarkan jika seorang guru berinisial GF bukan pelaku utama dalam kasus penculikan siswa SMP di kawasan Pondok Benda Baru, Pamulang.
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangsel Iptu Siswanto mengatakan hal itu berdasarkan pengakuan GF.
"Kami sudah amankan untuk pelaku, tapi dia (GF) bilang bukan pelaku utama," kata Siswanto saat dikonfirmasi, Senin (26/6/2023).
Kepada polisi, GF mengaku bahwa dirinya disuruh oleh seseorang untuk mempermudah penculikan NA.
GF mengaku hanya berperan membisiki NA bahwa ada seseorang di mobil Xenia berwarna putih yang menunggunya di luar sekolah.
"Jadi, pelaku yang guru itu bukan pelaku utama, dia hanya sebatas mempermudah ketika anak itu dibawa oleh pelaku (utama)," ujar Siswanto.
Pengakuan serupa juga diungkapkan GF pada orangtua siswanya NF.
Wiwin dalam wawancaranya dengan salah satu televisi swasta mengatakan, jika si pelaku mengungkapkan hanya disuruh oleh orang.
Menariknya, GF mengatakan ia sudah didekati oleh 3 pelaku penculikan lain selama 3 bulan terakhir.
"Ketika bertemu dengan saya di kantor polisi Galang ini mengaku hanya orang suruhan, dan sudah didekati oleh orang ini secara sistematis 3 bulan lalu," kata Wiwin.
Masih dalam pengakuannya di depan Wiwin, GF mengatakan ada faktor ekonomi yang membuatnya mau melakukan hal untuk mempermulus penculikan.
"Kemungkinan faktor ekonomi, karena bapaknya sakit. Bisa jadi ini benar, bisa jadi memang dia termasuk bagian komplotan, sosial enginering kelompok," duga Wiwin.
Faktor ekonomi ini juga diungkap GF saat diinterogasi polisi.
Ia mengaku berani melakukan perbuatannya karena dijanjikan sejumlah uang oleh seseorang.
Hal itu diungkapkan Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kota Tangsel, Iptu Siswanto berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap GF.
"Awalnya memang dia (GF) tergiur oleh iming-iming pelaku karena mau dikasih duit, tapi memang belum dikasih," ucap Siswanto saat dihubungi, Senin (26/6/2023).
Kendati demikian, Siswanto belum dapat mengungkapkan nominal uang yang akan diterima oleh GF dari seseorang tersebut.
"Belum tahu (besaran uangnya) dia (GF) enggak janjikan angka, enggak disebutin nominal. Tapi, yang jelas bilangnya saya mau dikasih duit, hanya sebatas itu," ucap dia.
Selain itu, Siswanti mengatakan GF juga merasa terancam apabila tak menjalani perintah pelaku utama.
Sebab, seseorang yang menyuruhnya mengancam akan mencelakakan keluarga GF.
"Selain itu juga dia (GF) merasa terancam, kalau enggak mau bantu dia (pelaku) mengancam 'jangan salahkan saya bila terjadi sesuatu sama keluarganya'," kaya Siswanto.
Tiga Pelaku Lain Dikejar
Berdasarkan pengakuan GF, setidaknya ada tiga pelaku utama yang menyuruhnya. Ketiga pelaku utama itu masih diburu polisi.
"Ada tiga pelaku yang masih kami kejar. Ketiga pelaku itu informasi dari GF," ujar Siswanto.
Saat ini, GF telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penculikan siswa berkebutuhan khusus itu.
Kasus ini terungkap setelah polisi mendeteksi pergerakan korban saat itu terekam kamera pengawas atau CCTV yang terpasang di petshop sekitar sekolah.
Sejak saat itulah korban pun dinyatakan hilang dan tanpa ada kabar selama 30 jam.
WS beserta keluarganya pun membuat laporan ke Polsek Pamulang sambil menyertakan bukti rekaman CCTV beserta nomor kendaraan mobil tersebut.
"Pas dapat pelat nomor, saya langsung laporan ke polisi dan polisi langsung mulai bergerak," kata WS.
Dalam pengejarannya, polisi akhirnya dapat menangkap pelaku dan menemukan korban di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor.
"Pelaku sudah ditangkap duluan, baru anak saya ditemukan, tapi lokasinya enggak terlalu berjauhan," ujar Wiwin
Anak Korban Penculikan Trauma
Trauma dirasakan NA (15), usai jadi korban penculikan.
NA disebut mengalami trauma setelah 30 jam tak pulang ke rumahnya karena diculik yang salah satu pelakunya oknum guru wali kelasnya di SMP At Taqwa Pamulang.
Saat menculik, guru berinisial GF melakukan aksinya dengan mengatakan pada NA muridnya harus segera keluar dari sekolah kalau orangtuanya sedang berada di Bandung,
Wiwin ayah korban penculikan mengatakan kondisi anaknya masih pemulihan usai trauma setelah diculik oknum gurunya.
"Saat ini anak saya secara mentalnya pasti trauma, mental trauma, secara fisik tidak ada yang serius, belum visum karena belum sempat ke dokter," kata Wiwin dikutip dari TV One.
Menurut Wiwin, anaknya termasuk anak yang penurut karena kondisinya yang tergolong anak berkebutuhan khusus.
"Anak saya ini dibilang orangtua kamu ada di Bandung, kamu nyusul naik Grab. Karena anak saya anak penurut, dia anak berkebutuhan khusus, jadi dia percaya saja," ujar Wiwin.
Baca juga: Rendy Kjaernett Akui Selingkuh dengan Adik Raffi Ahmad, Sempat Marah sama Istrinya Diawal Ketahuan
Oknum Guru Dipecat
Kepala Sekolah SMP At Taqwa Budi Waluyo mengakui pihaknya merasa kecolongan atas kasus penculikan yang dilakukan oknum guru di sekolahnya ini.
Ia mengaku belum memiliki prosedur penjemputan siswa yang baku sehingga N bisa berjalan keluar sekolah tanpa adanya pengawasan dari guru ataupun petugas satpam.
Kabar terakhir beredar jika oknum guru ini sudah dipecat oleh pihak sekolah.
Budi Waluyo mengatakan telah memecat Galang, guru pelaku penculikan terhadap anak didiknya. Guru olahraga itu telah dipecat tidak hormat
Kepada media, Budi mengakui pihaknya tidak menduga oknum guru ini bisa melakkan pencuikan.
Selama ini sang guru itu baik baik saja, jadi perilakunya baik, berhubungan dengan anak juga baik, dengan guru juga baik.
GF alias Galang itu merupakan guru olahraga yang telah mengajar di sekolah tersebut selama 5 tahun.
Baca Berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
(*/raf)
Galang
Guru di Tangsel Culik Siswanya
Tangsel
Tangerang Selatan
Guru Culik Siswa
SMP At Taqwa
Budi Waluyo
Kepala SMP At Taqwa
Pamulang
Tribuntangerang.com
Dari Teman Curhat saat Ada Masalah Hingga Muncul Perasaan, Rendy Kjaernett Akui Selingkuhan |
![]() |
---|
Rendy Kjaernett Akui Selingkuh dengan Adik Raffi Ahmad, Sempat Marah sama Istrinya Diawal Ketahuan |
![]() |
---|
Mulanya Teman Curhat dengan Syahnaz Sadiqah Lalu Mereka Putuskan Selingkuh: Merasa Sangat Nyaman |
![]() |
---|
Ditinggalkan Istri Setelah Ketahuan Selingkuh dengan Syahnaz Sadiqah, Rendy: Sujud ke Anak-anak |
![]() |
---|
Profil Panda Nababan, Dari Wartawan Menuju Senayan, Politisi Senior PDI Perjuangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.