Pelecehan Miss Universe Indonesia

Sandiga Uno Ultimatum Kasus Dugaan Pelecehan Miss Universe Indonesia Tak Terulang di Ajang Lain

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memberi ultimatum agar kasus gugaan pelecehan Miss Universe tidak terulang di ajang promosi wisata

|
Editor: Joko Supriyanto
Wartakotalive.com-TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro
Sandiaga Uno memberi ultimatum agar kasus gugaan pelecehan Miss Universe tidak terulang di ajang promosi wisata lainnya. Foto: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraft) RI, Sandiaga Salahudin Uno 

Lebih lanjut, Yuliansyah menuturkan pihaknya berencana untuk memanggil pihak hotel dalam waktu dekat.

Pemeriksaan pihak hotel merupakan bagian dari rangkaian penyelidikan dalam kasus itu.

"Berikutnya, kami akan panggil pihak hotel," ucap dia.

Namun, tak dijelaskannya kapan pihak hotel akan dipanggil.

Terekam CCTV

Para finalis Miss Universe Indonesia 2023 khawatir terekam kamera CCTV dan dilihat oleh orang yang lalu lalang saat diminta lepas busana ketika pengecekan tubuh atau body checking.

Mellisa Anggraini selaku kuasa hukum korban dugaan pelecehan seksual di ajang Miss Universe, mengungkapkan kondisi ruangan yang dipakai para finalis saat bocy checking itu.

Ia mengatakan, finalis Miss Universe mengikuti agenda body checking di sebuah ballroom hotel.

"Sebenarnya agenda yang dilakukan di dalam ballroom hanya fitting pakaian. Tidak ada kegiatan body checking dalam rundown acara," tutur dia saat jumpa pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (7/8/2023).

Namun, mendadak, pihak panitia justru mengadakan agenda body checking.

Baca juga: Digiring ke Ruangan Lalu Difoto Tanpa Busana, Finalis Miss Universe Indonesia Lapor Polisi

Mellisa pun menilai agenda itu dilakukan dengan sembrono. Sebab, ballroom adalah tempat terbuka dan banyak orang yang lalu-lalang di area tersebut.

"Ketika body checking berlangsung, hanya diberi penyekat seadanya. Direktur menggunakan banner, menggunakan gantungan baju, dan dilakukan di depan orang yang lalu-lalang," ungkap dia.

Tak hanya terbuka, tetapi ballroom yang digunakan juga dilengkapi banyak CCTV dari berbagai penjuru. Oleh karena itu, ketika para finalis melepas seluruh pakaiannya dan tampil tanpa busana, maka secara otomatis terekam kamera CCTV.

"Ballroom itu dilengkapi CCTV dari segala sudut. Makanya ini saya bilang sangat keterlaluan atau sembrono," ucap Mellisa.

Akibatnya, tak sedikit finalis yang tiba-tiba menangis dan mentalnya terserang.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved