Ahok Mau Dorong Pertamina Hanya Jual Oktan 92, Pertamini Punya Andil pada Memburuknya Kualitas Udara
Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan mendorong Pertamina hanya menjual BBM setara Pertamax 92.
TRIBUNTANGERANG.COM, BSD - Kualitas udara di Jabodetabek memburuk dalam beberapa pekan terakhir.
Hal serupa terjadi di kota-kota lain di Indonesia.
Memburuknya kualitas udara di Jabodetabek mendapat perhatian dari Presiden Jokowi.
Presiden juga telah memerintahkan sejumlah menteri dan kepala daerah untuk mengambil tindakan untuk memperbaiki kualitas udara.
Baca juga: Ahok Sebut Pertamini Juga Ikut Penyumbang Buruknya Kualitas Udara Karena Jual Oktan Rendah
Salah satu penyebab penurunan kualitas udara adalah tingginya penggunaan kendaraan bermotor berbahan bensin.
Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkapkan, hal ini sebenarnya terjadi sejak lama. Dan seiring berjalannya waktu, kualitas udara di kota kian lama menjadi tak baik.
Oleh karena itu, Pertamina telah menghapus penjualan BBM dengan kadar oktan atau RON rendah senilai 88, yakni jenis Premium.
Ahok mengatakan, Premium merupakan jenis BBM yang kotor. Bahkan, ia juga menyebut BBM jenis Pertalite juga tak ramah lingkungan.
"Sebetulnya dulu kita cabut premium, dan lu (masyarakat) pada teriak, itu premium jelas kotor kan. Dan Pertalite juga enggak sesuai," ungkap Ahok dalam acara ucap Ahok dalam acara Gaikindo International Automotive Conference di Indonesia Convention Exhibition Tangerang, Selasa (15/8/2023).
Baca juga: Seberapa Buruk Kualitas Udara di Jabodetabek Hingga Membuat Jokowi Batuk 4 Minggu
Ahok mengaku akan mendorong Pertamina untuk menjual BBM dengan nilai oktan yang lebih baik, minimal seperti Pertamax 92.
Penjualan ini akan digencarkan di berbagai wilayah, baik kota besar maupun di desa-desa.
Untuk penjualan Pertamax, Pertamina akan memaksimalkan para pelaku bisnis Pertashop yang tersebar di sejumlah Kelurahan di Tanah Air.
Berdasarkan pengamatan Ahok, meningkatnya kadar polusi di desa salah satunya disebabkan para pedagang eceran yang menjual BBM subsidi yakni pertalite dan solar.
"Yang jadi masalah sekarang orang beli bensin Pertalite subsidi, solar subsidi di SPBU dan dibawa (dijual lagi oleh pengecer) ke kampung, jadi pertamini, jual lebih mahal, rakyat beli lebih mahal dengan kualitas yang rendah," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Alamak, Minta Pertalite Diisi Solar, Puluhan Sepeda Motor Mogok Bareng di SPBU Kembangan Jakbar |
![]() |
---|
Respons Dasco Soal Pemeriksaan Ahok oleh Kejagung Terkait Kasus Korupsi Pertamina |
![]() |
---|
Diperiksa 10 Jam, Ahok Ternyata Tahu Soal Ekspor-Impor Minyak yang Jadi Ladang Korupsi Rivai Cs |
![]() |
---|
Viral Anggota DPR RI Terima Amplop saat Rapat dengan Pertamina, Herman Khaeron Buka Suara |
![]() |
---|
Viral Para Tersangka Pertamina Pengoplos Pertalite Jadi Pertamax Buat Grup WA 'Orang-orang Senang' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.