Bayi Kritis

Update Kondisi Kondisi Bayi Kritis Lanala Ayudisa Halim di RSAB Harapan Kita

RSAB Harapan Kita mengklaim, bahwa bayi berusia dua bulan bernama Lanala Ayudisa Halim alias Nala kondisinya semakin membaik.

|
Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Joko Supriyanto
Wartakotalive.com
RSAB Harapan Kita mengklaim, bahwa bayi berusia dua bulan bernama Lanala Ayudisa Halim alias Nala kondisinya semakin membaik. 

Dan hal itulah yang kemungkinan terjadi pada Nala saat ini. 

"Yang bisa saya sampaikan, kebetulan kami adalah rumah sakit vertikal, RS tipe A yang rujukannya adalah rujukan terakhir, di mana biasanya kasus-kasus yang dikirim ke kami adalah kasus yang sudah berat, termasuk Lanala ini. Kondisinya sudah kondisi yang sangat berat," kata Nia.

"Kemudian dengan kondisi yang seperti itu, dia resiko infeksinya sangat berat dan memang sudah terjadi infeksi," imbuhnya.

Kondisi tersebut, lanjut Nia, dapat menimbulkan tingginya risiko pendarahan.

"Kemudian nutrisinya cairan yang keluar tidak terserap oleh tubuh itu sehingga berat badan pun sulit naik. Kemudian bisa terjadi di gangguan hati. kemudian dengan terjadi gangguan hati akan timbul kuning," ungkap Nia.

"Selain itu, jika memang terjadi perdarahan, ini masalah-masalah lain bisa timbul. Mungkin bisa terjadi kejang dan lain-lain," lanjutnya.

Sehingga, Nia menegaskan jika susu formula Nala yang diganti dari Pepti Junior menjadi Neocate, bukan salah satu penyebab bayi mungil tersebut masuk ruang Prediatic Intensive Care Unit (PICU).

"Informasi dari tim medis kami disampaikan bahwa pasien masuk ICU ini memang karena kondisi pasien yang sudah sangat berat kondisi penyakitnya," pungkas dia.

Libatkan Dokter Spesialis

Pihak Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita buka suara terkait kasus kritisnya bayi berusia dua bulan, Lanala Ayudisa Halim karena diduga suster salah memberikan susu formula.

Humas RSAB, Nia Kurniati menyebut bahwa Nala saat ini tengah berada dalam perawatan intensif. 

"Saat ini pasien L dalam perawatan intensif di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU)," kata Nia saat dihubungi Warta Kota, Kamis (17/8/2023). 

Baca juga: RSAB Harapan Kita Libatkan 6 Dokter Spesialis Usai Didesak Tanggung Jawab Akibat Buat Bayi Kritis

Nia berujar, pihaknya sudah melibatkan enam tim dokter sekaligus untuk memantau perkembangannya. 

Di antaranya, dokter spesialis bedah anak, dokter bedah saraf, dokter anak subspesialis gastrohepatologi, dokter anak subspesialis nutrisi dan penyakit metabolik, dokter anak subspesialis Neurologi, dan dokter anak subspesialis infeksi. 

"Kami dari RS mengupayakan pelayanan kesehatan yang optimal," ungkap dia. 

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved