Kisruh Pasar Kutabumi

Dianggap Arogan Terkait Revitalisasi Pasar Kutabumi, Begini Pembelaan Perumda Niaga Kerta Raharja

Rencana revitalisasi Pasar Kutabumi, Kabupaten Tangerang, mendapat penolakan dari para pedagang. Inilah duduk perkaranya

|
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Ign Prayoga
TribunTangerang.com/Gilbert Sem Sandro
Direktur Operasional Perumda Niaga Kerta Raharja, Ashari Asmat. 

TRIBBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Rencana revitalisasi Pasar Kutabumi di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, mendapat penolakan dari para pedagang.

Pasar Kutabumi merupakan salah pasar yang dikelola badan usaha milik Pemkab Tangerang yakni Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Niaga Kerta Raharja.

Dalam rencana revitalisasi tersebut, Perumda Niaga Kerta Raharja dianggap arogan.

Perumda Niaga Kerta Raharja dianggap semena-mena dan tidak mau mendengarkan aspirasi para pedagang.

Menanggapi polemik revitalisasi Pasar Kutabumi, Perumda Niaga Kerta Raharja angkat bicara.

Direktur Operasional Perumda Niaga Kerta Raharja, Ashari Asmat mengatakan, revitalisasi Pasar Kutabumi telah dicanangkan sejak tahun 2019 lalu.

Akan tetapi, rencana tersebut tidak bisa segera dilaksanakan. Musababnya sempat terjadi kekosongan direksi di jajaran Perumda Niaga Kerta Raharja.

Pada waktu besamaan, terpaan pandemi Covid-19.

Dua kondisi tersebut membuat rencana revitalisasi itu sempat tertunda selama tiga tahun.

"Revitalisasi Pasar Kutabumi ini sebenarnya sudah direncanakan sejak bulan Maret 2019 lalu, namun karena terkendala adanya kekosongan direksi dan pandemi Covid-19, makanya baru bisa kami laksanakan di tahun 2022," ujar Ashari Asmat saat diwawancarai TribunTangerang.com, Rabu (30/8/2023).

Tolak Revitalisasi, Ratusan Pedagang Pasar Kutabumi Gelar Aksi Unjuk Rasa
Tolak Revitalisasi, Ratusan Pedagang Pasar Kutabumi Gelar Aksi Unjuk Rasa (Tribuntangerang.com)

Ashari menegaskan, pihaknya tidak setuju dengan pernyataan para pedagang yang menyebut revitalisasi tersebut dilakukan tanpa adanya sosialisasi terlebih dahulu.

Sebab, pihak Perumda Niaga Kerta Raharja telah mendata ulang jumlah pedagang yang berjualan di Pasar Kutabumi pada tahun 2022.

Pada saat itu, jumlah pedagang secara keseluruhan yang berjualan di Pasar Kutabumi tercatat sebanyak 591 orang.

Dari jumlah tersebut, sekitar 400 pedagang di antaranya menyambut baik rencana revitalisasi yang hendak dilakukan tersebut.

Pasalnya selain melakukan pendataan, para pedagang juga diminta untuk menyampaikan aspirasi dan masukan sebagai bentuk sosialisasi dari pihak Perumda Niaga Kerta Raharja.

"Proses revitalisasi ini tidak bisa dilakukan serta-merta dan tiba-tiba, tapi harus melalui proses sosialisasi terlebih dahulu untuk menanyakan aspirasi para pedagang dan itu kami lakukan dua kali, pertama di tahun 2019, lalu kami reviews kembali di tahun 2022," kata dia.

"Nah aspirasi para pedagang itu kami serap bagaimana kemampuan atau kesepakatan harga dari para pedagang dengan rencana revitalisasi ini dan itu masuk dalam lampiran daripada kajian teknis yang kami buat," imbuhnya.

Ashari menuturkan, nantinya, selama revitalisasi Pasar Kutabumi dilaksanakan, para pedagang akan dipindahkan ke Tempat Penampungan Pedagang Sementara (TPPS).

Pihak Perumda Niaga Kerta Raharja pun telah menetapkan klasifikasi khusus bagi pedagang yang berhak berjualan di TPPS.

Mereka juga dan dapat membeli lapak apabila revitalisasi Pasar Kutabumi telah rampung.

Terdapat empat persyaratan untuk pedagang yang akan diutamakan berjualan di TPPS dan pasar pasca direvitalisasi.

1. Pedagang yang memiliki kios atau los untuk berjualan, berhak menempati TPPS dan membeli lapak di bangunan baru.

2. Pemilik kios atau los yang disewakan kepada pedagang, tidak diizinkan menempati TPPS, namun diizinkan untuk memberi lapak di baru nantinya.

3. Pedagang yang mengontrak dipersilahkan menempati TPPS, serta berhak membeli lapak di bangunan baru nantinya.

4. Pedagang Kaki Lima (PKL) atau pedagang yang ada di pinggir jalan yang masuk dalam pendataan.

"Mereka yang berhak mendapatkan lapak baik di TPPS atau bangunan baru nanti adalah pedagang eksisting, jadi enggak perlu khawatir tidak kebagian, karena kami memiliki prioritas," ungkapnya.

Menurutnya, revitalisasi Pasar Kutabumi akan dilaksanakan pada bulan September 2023 dan memakan waktu selama dua tahun atau hingga tahun 2025 mendatang.

Sekira 400 pedagang yang telah menyetujui rencana revitalisasi Pasar Kutabumi itu disebut telah mendaftar untuk berjualan di TPPS dan mendapat lapak baru apabila revitalisasi telah dilakukan.

Puluhan pedagang Kutabumi yang mayoritas merupakan ibu-ibu, memilih menginap dan tidur di dalam pasar lantaran khawatir terjadi pembongkaran revitalisasi oleh Perumda Niaga Kerta Raharja.
Puluhan pedagang Kutabumi yang mayoritas merupakan ibu-ibu, memilih menginap dan tidur di dalam pasar lantaran khawatir terjadi pembongkaran revitalisasi oleh Perumda Niaga Kerta Raharja. (Tribuntangerang.com)

Para pedagang tersebut telah menyetujui pembelian lapak pada bangunan baru senilai Rp 300 juta dan telah membayarkan DP sebesar Rp 60 juta.

"400 pedagang yang telah mendaftar ini telah kami lakukan validasi dan verifikasi, serta melakukan pembayaran uang tanda jadi yang akan dicicil hingga 18 kali," ucapnya.

"InshaAllah kalau berjalan lancar, para pedagang bisa pindah ke bangunan yang baru itu sebelum Hari Raya Idul Fitri Tahun 2025, karena kami menargetkan pembangunan dilakukan selama 2 tahun," kata Ashari Asmat. (m28)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved