Legenda Tao Toba yang Jadi Google Doodle Hari Ini, Diakui Sebagai Danau Terbesar Kedua di Dunia

Google Doodle menampilkan gambar Danau Toba untuk merayakan 3 tahun penetapan Danau Toba sebagai UNESCO Global Geopark.

Penulis: Dian Anditya Mutiara | Editor: Ign Prayoga
Istimewa
Kolase Google Doodle bertema Danau Toba, Kamis (31/8/2023). 

Sambil menunggu nasi masak, diceritakan oleh perempuan itu bahwa dia adalah penjelmaan dari ikan besar yang tadi didapat lelaki itu ketika memancing di sungai.

Kemudian dijelaskannya pula bahwa beberapa keping uang emas yang terletak di dapur itu adalah penjelmaan sisiknya.

Setelah beberapa minggu perempuan itu menyatakan bersedia menerima lamarannya.

Dengan syarat lelaki itu harus bersumpah bahwa seumur hidupnya dia tidak akan pernah mengungkit asal usul istrinya yang menjelma dari ikan.

Setelah lelaki itu bersumpah demikian, kawinlah mereka.

Setahun kemudian, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang mereka beri nama Samosir.

Anak itu sngat dimanjakan ibunya yang mengakibatkan anak itu bertabiat kurang baik dan pemalas.

Setelah cukup besar, anak itu disuruh ibunya mengantar nasi setiap hari untuk ayahnya yang bekerja di ladang.

Namun, sering dia menolak mengerjakan tugas itu sehingga terpaksa ibunya yang mengantarkan nasi ke ladang.

Suatu hari, anak itu disuruh ibunya lagi mengantarkan nasi ke ladang untuk ayahnya.

Mulanya dia menolak. Akan tetapi, karena terus dipaksa ibunya, dengan kesl pergilah ia mengantarkan nasi itu.

Di tengah jalan, sebagian besar nasi dan lauk pauknya dia makan.

Setibanya diladang, sisa nasi itu yang hanya tinggal sedikit dia berikan kepada ayahnya.

Saat menerimanya, si ayah sudah merasa sangat lapar karena nasinya terlambat sekali diantarkan.

Oleh karena itu, maka si ayah jadi sangat marah ketika melihat nasi yang diberikan kepadanya adalah sisa-sisa.

Amarahnya makin bertambah ketika anaknya mengaku bahwa dia yang memakan sebagian besar dari nasinya itu.

Kesabaran si ayah jadi hilang dan dia pukul anaknya sambil mengatakan:

“Anak kurang ajar. Tidak tahu diuntung. Betul-betul kau anak keturunan perempuan yang berasal dari ikan!”

Sambil menangis, anak itu berlari pulang menemui ibunya di rumah.

Kepada ibunya dia mengadukan bahwa dia dipukuli ayahnya.

Semua kata-kata cercaan yang diucapkan ayahnya kepadanya di ceritakan pula.

Mendengar cerita anaknya itu, si ibu sedih sekali, terutama karena suaminya sudah melanggar sumpahnya dengan kata-kata cercaan yang dia ucapkan kepada anaknya itu.

Si ibu menyuruh anaknya agar segera pergi mendaki bukit yang terletak tidak begitu jauh dari rumah mereka dan memanjat pohon kayu tertinggi yang terdapat di puncak bukit..

Tanpa bertanya lagi, si anak segera melakukan perintah ibunya itu. Dia berlari-lari menuju ke bukit tersebut dan mendakinya.

Ketika tampak oleh sang ibu anaknya sudah hampir sampai ke puncak pohon kayu yang dipanjatnya di atas bukit , dia pun berlari menuju sungai yang tidak begitu jauh letaknya dari rumah mereka itu.

Ketika dia tiba di tepi sungai itu kilat menyambar disertai bunyi guruh yang megelegar.

Sesaat kemudian dia melompat ke dalam sungai dan tiba-tiba berubah menjadi seekor ikan besar.

Pada saat yang sama, sungai itu pun banjir besar dan turun pula hujan yang sangat lebat.

Beberapa waktu kemudian, air sungai itu sudah meluap kemana-mana dan tergenanglah lembah tempat sungai itu mengalir.

Pak Toba tak bisa menyelamatkan dirinya, ia mati tenggelam oleh genangan air.

Lama-kelamaan, genangan air itu semakin luas dan berubah menjadi danau yang sangat besar yang di kemudian hari dinamai Danau Toba.

Sedang Pulau kecil di tengah-tengahnya diberi nama Pulau Samosir. (*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved