Masih Banyak Pengendara Sepeda Motor Nekat Lawan Arus di Jalan MH Thamrin Tangerang

Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG -  Aksi pengendara sepeda motor melawan arus lalu lintas tengah menjadi sorotan di masyarakat.

Pasalnya peristiwa kecelakaan yang menimbulkan banyak korban terjadi di Jalan Raya Lenteng Agung, yakni antara satu unit mobil truk dengan tujuh pengendara sepeda motor yang melawan arus lalu lintas pada Selasa (22/8/2023) lalu.

Tidak hanya di Ibu Kota DKI Jakarta, fenomena aksi pengendara sepeda motor melawan arah tersebut juga terjadi di wilayah Kota Tangerang, yakni pada Jalan MH Thmarin.

Jalan MH Thamrin adalah ruas jalur utama penghubung antara wilayah Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.

Pada jalur tersebut kerap ditemui pengendara yang nekat melawan arus lalu lintas dengan jarak tergolong cukup jauh.

Sebab, pengendara sepeda motor harus menempug jalan sejauh lebih dari 200 meter untuk dapat mencapai tujuan.

Baca juga: Viral, Aksi Petugas Transjakarta Omeli Pengendara yang Nekat Lawan Arus di Jakarta Timur

Mayoritas pengendara yang melawan arah di Jalan MH Thamrin hingga masuk ke kawasan Apartemen Ayodhiya. 

Selanjutnya, perjalanan memutar balik bisa dilakukan dengan menuju kawasan Mall Modernland untuk keluar di persimpangan di depan Tangcity Mall Tangerang.

Alasan banyaknya pengendara sepeda motor yang melawan arus lalu lintas pada ruas jalan itu adalah jauhnya lokasi putaran balik.

Bagi pengendara dari arah Cikokol yang ingin memutar balik kendaraannya, perlu menempuh perjalanan jauh hingga di kawasan Panunggangan Utara, tepatnya pada depan apartemen Great Western Resort.

Salah seorang pengendara sepeda motor, Helmy mengaku, terpaksa melawan arus lalu lintas di Jalan MH Thamrin demi mempersingkat waktu perjalanan.

"Alasan saya memilih lawan arus di Jalan MH Thamrin ini pastinya karena sedang buru-buru, jadi untuk memangkas waktu lebih milih lawan arus di pinggir jalan," ujar Helmy kepada Wartakotalive.com, Selasa (5/9/2023).

Kemudian Helmy menambahkan, akses untuk menuju putaran balik di Jalan MH Thamrin sangat padat dan kerap menimbulkan kemacetan panjang.

Baca juga: Berjarak Hanya 100 Meter dari Pos Polisi, Banyak Pengendara Lawan Arus di Bawah Fly Over Ciputat

Oleh karena itu, dirinya lebih memilih melawan arah meskipun harus membahayakan dirinya sendiri dan pengendara lain.

"Abisan kalau harus putar balik di Jalan MH Thamrin ini, lokasinya jauh banget enggak strategis dan enggak sesuai dengan kebutuhan pengendara," kata dia.

"Apalagi untuk menuju lokasi putar balik di Jalan MH Thamrin ini macetnya parah banget dan otomatis waktu yang diperlukan harus lebih lama," imbuhnya.

Kendati demikian Helmy pun menyadari, aksi melawan arus lalu lintas yang dilakukannya tersebut sangat berbahaya dan berpotensi menimbulkan kecelakaan.

Baca juga: Bocoran Lokasi Operasi Zebra Jaya di Kota Tangerang, Jangan Panik Apalagi Lawan Arah

Namun menurutnya, hal itu dapat diantisipasi dengan meningkatkan kewaspadaan dan memberi tanda kepada pengendara melintas di jalur yang benar bahwa dirinya sedang melawan arah.

"Kalau dibilang berbahaya sih ya saya sadar dan paham, tapi namanya kita bekerja harus cepat, ya mau gak mau pilihan yang beresiko pun harus diambil," tuturnya.

"Kalau menurut saya bahaya itu bisa diantisipasi kalau kita paham, saya biasanya kalau lawan arah itu sangat pelan-pelan dan pengendara di jalur yamg bener itu dikasih tau, misalnya pake kode menyalakan lampu sein dan klakson," ungkapnya.

Oleh karena itu ia pun mengharapkan, agar Dinas Perhubungan Kota Tangerang dapat membuka akses putar balik baru yang dapat memudahkan pengendara.

"Tolonglah buat Pemerintah Kota Tangerang supaya dibikin putaran balik khusus di Jalan MH Thamrin ini, supaya bisa lebih efektif dan efisien gitu buat pengendara yang sedang mengejar waktu, khusunya kami yang lagi bekerja," ungkap Helmy. (m28)