Terkait Strategi Pengendalian Inflasi, Mendagri Fokus kepada Daerah dan Komoditas

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menekankan terkait strategi pengendalian inflasi pada dua hal, yaitu daerah dan komoditas.

Editor: Mochammad Dipa
dok. Kemendagri
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi secara hybrid dari Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (9/10/2023). 

Artinya, inflasi masih terkendali. Namun demikian, Tito mengingatkan kepada semua stakeholder agar jangan sampai terlena.

Pasalnya, berkaca pada September tahun lalu, inflasi terjadi cukup tinggi mencapai 6 persen akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Kalau kita ingin melihat bagaimana tren inflasi, artinya tren kenaikan harga barang/jasa, lebih baik mengambil data inflasi tahun kalender (sebesar) 1,63 persen, artinya kenaikan yang cukup lumayan. Kemudian kita melihat inflasi dari bulan ke bulan, dari bulan Agustus ke bulan September naiknya berapa, 0,19 persen,” ungkapnya.

Tito mewanti-wanti agar angka inflasi tersebut terus diantisipasi seiring dengan terjadinya puncak El Nino, yang sesuai perkiraan terjadi pada September hingga Oktober.

Fenomena iklim tersebut diprediksi baru akan melandai pada November. Adapun puncak El Nino dapat membawa berbagai dampak, seperti kekeringan air hingga kebakaran hutan. Hal ini tentunya juga akan berpengaruh terhadap turunnya produksi pangan.

“Artinya kita harus bersiap-siap untuk mencari solusi yang lain, mencari solusi mengenai masalah beras, mencari solusi mengenai masalah gula pasir, jagung,” tandasnya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved