Terkait Strategi Pengendalian Inflasi, Mendagri Fokus kepada Daerah dan Komoditas
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menekankan terkait strategi pengendalian inflasi pada dua hal, yaitu daerah dan komoditas.
Artinya, inflasi masih terkendali. Namun demikian, Tito mengingatkan kepada semua stakeholder agar jangan sampai terlena.
Pasalnya, berkaca pada September tahun lalu, inflasi terjadi cukup tinggi mencapai 6 persen akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Kalau kita ingin melihat bagaimana tren inflasi, artinya tren kenaikan harga barang/jasa, lebih baik mengambil data inflasi tahun kalender (sebesar) 1,63 persen, artinya kenaikan yang cukup lumayan. Kemudian kita melihat inflasi dari bulan ke bulan, dari bulan Agustus ke bulan September naiknya berapa, 0,19 persen,” ungkapnya.
Tito mewanti-wanti agar angka inflasi tersebut terus diantisipasi seiring dengan terjadinya puncak El Nino, yang sesuai perkiraan terjadi pada September hingga Oktober.
Fenomena iklim tersebut diprediksi baru akan melandai pada November. Adapun puncak El Nino dapat membawa berbagai dampak, seperti kekeringan air hingga kebakaran hutan. Hal ini tentunya juga akan berpengaruh terhadap turunnya produksi pangan.
“Artinya kita harus bersiap-siap untuk mencari solusi yang lain, mencari solusi mengenai masalah beras, mencari solusi mengenai masalah gula pasir, jagung,” tandasnya.
Mendagri Tito Dorong Penguatan Cadangan Pangan Pemda untuk Jaga Stabilitas Harga |
![]() |
---|
Program 3 Juta Rumah, Mendagri Minta Pemda dan Pengembang Sosialisasi Pembebasan PBG dan BPHTB |
![]() |
---|
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Luncurkan Serentak 80.000 Kopdeskel Merah Putih |
![]() |
---|
Pengurus APKASI Baru Dikukuhkan, Mendagri Tito Minta Bupati Tingkatkan PAD |
![]() |
---|
Mendagri Harap Pemda, TP PKK, dan Posyandu Tingkatkan Taraf Hidup Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.