Pembunuhan di Central Park
Fakta Baru Pembunuhan di Central Park Jakbar, Bawa Pisau dari Tangerang Hingga Dapat Bisikan Gaib
Polisi kini membuka beberapa fakta baru terkait kasus pembunuhan seorang wanita di depan Mal Central Park, Jakarta Barat beberapa waktu lalu.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Joko Supriyanto
TRIBUNTANGERANG.COM - Polisi kini membuka beberapa fakta baru terkait kasus pembunuhan seorang wanita di depan Mal Central Park, Jakarta Barat yang sempat membuat geger beberapa waktu lalu.
Kasus pembunuhan tersebut sempat menjadi perhatian terkait motiif pelaku, apalagi korban dan pelaku tidak saling mengenal.
Setelah pelaku ditangkap, polisi pun melakukan pemeriksan mendalam namun pelaku H (26) selalu berperilaku aneh.
Maka, pihak kepolisian pun mengambil langkah untuk melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku, hasilnya ternyata pelaku mengalami gangguan jiwa atau mengidap skizofrenia paranoid.
Polres Metro Jakarta Barat mengungkap fakata jika sebelum melakukan pembunuhan terhadap korbannya secara acak, pelaku mendapatkan bisikan gaib.
"Diawali ketika pelaku atas nama AA pada hari Selasa tanggal 26 September 2023 sekitar pukul 05.30 dari rumahnya di wilayah kota Tangerang, mengendarai sepeda motor Honda Beat warna putih dengan sudah membawa sebilah senjata tajam," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol M Syahduddi, Selasa (24/10/2023)
Baca juga: Hasil Tes Kejiwaan Pelaku Pembunuhan di Central Park Alami Gangguan Jiwa
AH tiba di area apartemen Central Park Jakarta Barat sekira pukul 05.55 WIB dan memarkirkan motornya di area parkir liar Kaliput 2, dekat gedung APL.
Kala itu, dia berjalan kaki menuju ke arah apartemen Central Park Tower Amandine.
AH kemudian menunggu di sekitar lobi Laguna dekat apartemen tempat tinggal korban selama kurang lebih satu jam.
"Kemudian melihat korban keluar dari apartemen Central Park Tower Amandine seorang diri, kemudian diikuti oleh tersangka berjalan kurang lebih sekitar 20 meter dari lobi Laguna Mal Central Park," katanya.
Melihat korban FD keluar dari apartemennya seorang diri, AH pun mengikuti pergerakan korban.
Saat itulah, bisikan untuk membunuh korban AH bertambah kuat hingga membuatnya nekat menghabisi nyawa korban.
"Setelah dibuntuti, di TKP tersebut secara tiba-tiba langsung membekap mulut korban dari belakang dengan menggunakan tangan kiri dan tangan kanannya yang memegang pisau langsung menggorok leher korban, sehingga korban mengelurkan darah dan telungkup di atas lantai," jelas Syahsuddi.
Baca juga: Kronologi Penghuni Apartemen Dibunuh Didepan Lobby Central Park Jakbar
Setelah itu, korban berupaya melarikan diri dengan berjalan terburu-buru.
Namun, langkahnya itu diketahui oleh sekuriti apartemen tempat tinggal korban.
Dia pun memanggil teman sekuriti yang lain hingga ke arah parkiran liar Kaliput 1, sampai korban berhasil diamankan.
"Setelah diamankan, penyidik langsung melakukan pengambilan keterangan terhadap pelaku dan juga beberapa orang saksi," katanya.
"Dari pelaku sendiri alasan untuk melakukan pembunuhan dikarenakan adanya bisikan ataupun halusinasi dari pelaku yang mendorong pelaku untuk bunuh korban," imbuhnya.
Syahduddi memastikan, pelaku membunuh korbannya secara acak, mengikuti bisikan yang didengarnya.
Mengidap Skizofrenia Paranoid
Diberitakan sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol M Syahduddi menyampaikan, motif pelaku melakukan semua itu adalah lantaran dia mendapatkan bisikan atau halusinasi dari gangguan jiwa berat yang dimilikinya.
"Dari pelaku sendiri alasan untuk melakukan pembunuhan dikarenakan adanya bisikan ataupun halusinasi dari pelaku yang mendorong pelaku untuk bunuh korban," ujar Syahduddi dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Barat, Selasa (24/10/2023).
Atas keterangan tersebut, kata Syahduddi, penyidik melakukan pengamatan dan meminta keterangan dari pelaku.
Akan tetapi, pelaku kerap memberikan keterangan uang berubah-ubah dan menunjukkan halusinasi.
"Kemudian kami juga mengambil keterangan dari keluarga pelaku baik itu ibu dan adik-adiknya, bahwa memang dalam enam bulan terkahir, pelaku sering berperilaku aneh, yaitu dengan berhalusinasi dan juga memberikan informasi yang dianggap oleh ibu dan adik-adiknya tidak masuk akal," ungkap Syahduddi.
Baca juga: Sosok Pria Tangerang Pelaku Pembunuhan Sadis di Central Park Jakbar, Digiring Polisi Tanpa Alas Kaki
Misalnya, lanjut dia, pelaku pernah berujar kepada sang ibu bahwa di plafon rumahnya ada debu-debu dan sampah yang bersifat jahat, sehingga AH melakban lampu tersebut.
Atau keterangan sang adik yang mengaku pernah melihat AH menumpahkan air di dalam galon karena dia beranggapan jika di dalam galon tersebut ada makhluk jahat.
Dari keterangan-keterangan itulah, polisi kemudian membawa pelaku AH ke RS Polri Kramat Jati untuk observasi dan pengamatan lebih lanjut terkait kejiwaannya.
"Setelah kurang lebih sekitar 8 hari dilakukan observasi di Rumah Sakit Bhayangkara tingkat 1 Polri, didapat keterangan dari dokter forensik psikiatri, disampaikan bahwa terhadap tersangka AH didapati gangguan jiwa berat, yang dalam istilah kedokteran disebut dengan skizofrenia paranoid," kata Syahduddi. (m40)
Hasil Tes Kejiwaan Pelaku Pembunuhan di Central Park Alami Gangguan Jiwa |
![]() |
---|
Hari Ini Polisi Ungkap Hasil Tes Kejiwaan Pelaku Pembunuhan di Central Park |
![]() |
---|
Hasil Tes Kejiwaan Pelaku Pembunuhan Wanita di Central Park akan Dibacakan Pekan Ini |
![]() |
---|
Sebelum Tewas Dibunuh Pria di Central Park Jakbar, Suami Korban Terima Sinyal SOS |
![]() |
---|
Pria Tangerang Pelaku Pembunuhan Penghuni Apartemen di Dekat Mal Central Park Berperilaku Aneh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.