Profil Kapolres Solo Kombes Iwan Saktiadi yang Datangi Kantor PDIP Solo dan Bikin FX Rudy Resah
Ketua DPC PDIP Kota Solo resah karena polisi mendatangi kantor DPC PDIP. Berikut ini sosok pimpinan Polresta Solo.
Penulis: Valentino Verry | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNTANGERANG.COM, SOLO - Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo atau FX Rudy mengaku resah karena kantor PDIP Solo baru-baru ini didatangi polisi.
Aksi polisi mendatangi kantor PDIP Solo terjadi di tengah situasi politik yang penuh drama.
Situasi penuh drama ini terjadi setelah kader andalan PDIP yang juga Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menerima tawaran menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.
Keputusan putra sulung Presiden Jokowi menjadi cawapres Prabowo ini tak sejalan keputusan PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
FX Rudi menilai kedatangan polisi ke kantor DPC PDIP Kota Solo sebagai bentuk intervensi kekuasaan.
Ternyata, polisi bukan cuma menyambangi markas PDIP. Polisi mendatangi kantor-kantor parpol di wilayah tersebut, termasuk kantor DPC Partai Gerindra Kota dan kantor Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari patroli pada kantor-kantor partai politik menjelang pemilu.
Ketua DPC Partai Gerindra Kota Solo Ardianto Kuswinarno justru mengapresiasi langkah ini.
"Bagi kami bagus kita apresiasi sekali. Kadang ada gangguan yang tidak kita inginkan. Dengan adanya patroli itu kita nyaman. Alhamdulillah bagi saya," ucapnya, Rabu (8/11/2023).
"Polisi datang ke kantor DPC kami sudah lama, sudah sebulan lebih. Datang, foto, minta izin memantau," ujarnya.
"Semacam keamanan, biar di sini ada masalah atau tidak. Biasanya siang sekitar jam 1 atau jam 2. Untuk keamanan pemilu. Udah sebulan yang lalu," jelasnya.
Menurutnya, tidak tepat jika partai lain merasa diintervensi dengan didatangi pihak kepolisian.
Harusnya mereka bersyukur kantornya diamankan dari segala bentuk gangguan.
"Kalau yang lain mungkin tidak tahu ada semacam kayak gitu," ujar Ardianto.
"Jelas tidak tepat (disebut mengintervensi). Justru kita dilindungi diperhatikan kenapa tidak bersyukur," imbuhnya.
Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Solo Antonius Yogo juga mengonfirmasi telah didatangi petugas kepolisian.
PDIP merasa diintervensi
Reaksi berbeda datang dari Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo. Dia merasa terintimidasi terkait kedatangan polisi ke kantornya.
Mantan Wali Kota Solo ini mengatakan kedatangan polisi tersebut merupakan hal yang tidak wajar.
"Apa pun yang dilakukan oleh aparatur negara atau ASN ada kegiatan mampir di DPC itu kan hal yang nggak wajar," ucapnya.
Menurut dia, kedatangan polisi tersebut membentuk opini di masyarakat adanya intervensi.
"Itu membentuk opini masyarakat menilai ada intervensi dari aparatur negara," bebernya.
FX Rudi menjelaskan pihaknya merasa terintimidasi dengan datangnya kepolisian di kantornya tersebut. Dia berharap polisi tetap netral menjelang Pemilu 2024.
Penjelasan Kapolresta Solo
Kapolresta Solo, Kombes Iwan Saktiadi memohon maaf kepada DPC PDIP Kota Solo apabila kegiatan tersebut menimbulkan kecurigaan akan intervensi aparat menjelang Pemilu 2024.
"Jika secara subyektif demikian kami mohon maaf. Tidak ada sedikit pun maksud kami seperti yang beliau sampaikan," ucap Iwan.
Dia menegaskan tidak ada maksud pihaknya mengintervensi atau bahkan mengintimidasi PDIP dengan mendatangi kantor DPC PDIP Solo.
"Ya kalau penilaian beliau pribadi intinya kami menjalankan tugas pokok fungsi kami," terang dia.
"Kami tegaskan Polri netral. Apakah ada anggota kami berkomunikasi kan tidak ada," tambahnya.
Patroli yang dilakukan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan.
Apalagi menjelang Pemilu kali ini pihaknya memang sedang mengintensifkan patroli di kantor-kantor partai politik.
"Semua kita sambangi. Kantor partai lain kami sambangi, KPU dan Bawaslu juga, patroli rutin," imbuhnya.
Polisi mendatangi kantor partai politik untuk memastikan keamanan. "Nggak ada yang istimewa. Memang patroli menjamin keamanan Pemilu aja," ujar dia.
Siapakah Kombes Iwan Saktiadi yang membuat FX Rudi resah.
Dikutip dari Tribunnews, Iwan Saktiadi menjabat sebagai Kapolresta Surakarta sejak 24 September 2022.
Iwan Saktiadi dan Gibran Rakabuming sama-sama tergabung dalam forum komunikasi pimpinan daerah (forkompimda) Kota Solo.
Iwan dinilai memiliki peluang besar untuk meraih jabatan yang lebih tinggi. Hal ini berkaca dari jejak Jenderal Listyo Sigit yang kini menjabat sebagai Kapolri.
Listyo Sigit merupakan Kapolresta Kota Solo saat Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Sebelum menjabat sebagai Kapolresta Solo, Iwan Saktiadi mengemban jabatan sebagai Direktur Lalu Lintas Polda DI Yogyakarta.
Iwan Saktiadi lahir di Cilacap, Jawa Tengah, pada 29 September 1975.
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1998 merupakan suami dari Retno Kusuma Dewi.
Selama kariernya, Iwan Saktiadi banyak bertugas di dalam bidang lalu lintas (lantas).
Ia tercatat pernah menjabat sebagai Kasi STNK Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya dan Kasi BPKB Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya.
Dia juga pernah menduduki posisi sebagai Kasubdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya.
Pada tahun 2017, Iwan diangkat untuk menjabat sebagai Kapolres Sukoharjo.
Setelah dua tahun menjabat Kapolres Sukoharjo, Iwan ditunjuk untuk menjadi Wakapolresta Surakarta.
Pada tahun 2020, dia kemudian menduduki posisi sebagai Dirlantas Polda DIY.
Di tahun yang sama, Iwan Saktiadi dimutasi untuk mengemban amanah menjabat Kapolresta Surakarta.
Pengamat Sebut Alasan Megawati Soekarnoputri Rangkap Jabatan Jadi Sekjen |
![]() |
---|
Susunan Lengkap Pengurus DPP PDIP Periode 2025–2030, Hasto Kristiyanto Terdepak dari Kursi Sekjen? |
![]() |
---|
Pasca Dapat Amnesti dari Prabowo, Hasto Kristiyanto Diprediksi Tak akan Lagi Jabat Sekjen PDIP |
![]() |
---|
Megawati Kembali Terpilih Menjadi Ketum PDIP Periode 2025-2030, Menuju 31 Tahun Jadi Ibu Banteng |
![]() |
---|
Suasana Kantor DPP PDIP Setelah Hasto Kristiyanto Dapat Amnesti dari Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.