Tiga Tahun Berkiprah di Riset Baterai, Prof Evvy: NBRI Perlu Support Pemerintah

Profesor Evvy Kartini, founder national battery research institute (NBRI) berharap dukungan pemerintah terhadap akselerasi NBRI.

tribuntangerang.com/Raf
Profesor Evvy Kartini, founder national battery research institute (NBRI) saat ditemui di Puspitek, Selasa (12/12/2023). 

Laporan Reporter TRIBUNTANGERANG.COM, Rafsanzani Simanjorang

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Profesor Evvy Kartini, founder national battery research institute (NBRI) berharap dukungan pemerintah terhadap akselerasi NBRI.

Diketahui, NBRI merupakan yayasan yang dibentuk tahun 2020 sebagai pusat unggulan inovasi baterai dan energi terbarukan.

Dengan dana terbatas, NBRI justru berkembang dengan mengandalkan relasi dengan perusahaan industri dan relasi jaringan internasional.

"Ini yayasan, organisasi yang didirikan untuk mencapai sesuatu. Jadi kami perlu support," kata Evvy saat ditemui dalam perayaan ulang tahun NBRI yang ke 3 di kawasan Puspitek, Selasa (12/12/2023).

Kata Evvy, dukungan pemerintah penting untuk membuat percepatan, bantuan edukasi dan pelatihan di Indonesia.

Baca juga: NBRI Dorong Pemerintah Pikirkan Standarisasi Baterai dan Industri Baterai

Kolaborasi menurutnya mesti bersama-sama dengan pemerintah.

Tiga tahun berkecimpung di penelitian baterai, Evvy mengatakan kebijakan pemerintah terkadang berubah jika berubah kepemimpinan.

"Dalam riset, tidak boleh seperti itu. Melainkan harus terus menerus tanpa berubah-ubah," ucapnya.

Evvy melanjutkan, Indonesia mesti menguasai teknologi jika ingin jadi industri baterai serta punya kendaraan listrik sendiri.

"Kita bangga punya nikel tapi kalau tidak bisa memprosesnya? Untuk apa? Untuk itulah perlu penguasaan teknologi," ucapnya.

Lalu, program akselerasi kendaraan listrik di Indonesia, kata Evvy memerlukan kualitas sumber daya manusia yang memahami teknologi tersebut.

Baca juga: 36 Produk Industri Kecil Menengah di Tangsel Dipamerkan di Apeksi 2023

Selain kualitas sumber daya manusia, Evvy meminta agar ada standarisasi baterai serta tempat pengujian baterai.

Tugas tersebut harusnya dipikirkan cepat oleh negara.

Adapun kiprah NBRI selama tiga tahun terakhir, NBRI berhasil menjadi rekomendasi dalam riset.

Evvy mengatakan, industri nasional serta industri luar negeri telah mengundang NBRI jadi pembicara terkait riset NBRI.

"Jadi pencapaian itu, NBRI sudah jadi rekomendasi baik di nasional maupun di luar negeri," katanya.

Terbaru, Evvy menerangkan NBRI melakukan MoU dengan Carsurin untuk memajukan teknologi kendaraan listrik serta memaksimalkan potensi Indonesia sebagai pusat global dan ekosistem baterai EV. (Raf)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved