Idap Thalasemia, JKN Jadi Harapan Hizam Jalani Transfusi Darah
Inilah kisah ibu yang anaknya mengidap penyakit thalasemia sejak berusia sembilan bulan.
TRIBUNTANGERANG.COM, TIGARAKSA – Momen haru tergambar ketika melihat seorang putra terbaring di atas kursi rumah sakit tengah menjalani transfusi darah.
Nurfitri (38) dihadapkan dengan kondisi sang anak, Ahmad Hazim (13), mengidap penyakit thalasemia sejak berusia sembilan bulan.
Fitri mengaku ikhlas dan tabah dalam menghadapi kondisi putranya. Beruntungnya, pengobatan bagi penderita thalasemia telah dijamin melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Waktu Hizam lahir semuanya normal, perkembangannya juga bagus. Menginjak umur sembilan bulan, Hizam mengalami batuk pilek cukup lama dan berkelanjutan," kata Fitri ketika ditemui di Ciputra Hospital, Tangerang, Selasa (12/12/2023).
"Akhirnya saya coba konsultasi ke beberapa dokter. Pendapatnya berbeda, ada yang bilang anemia maupun thalasemia. Singkat cerita, berakhir di salah satu rumah sakit dan akhirnya anak saya divonis mengidap thalasemia. Saat itu saya menggunakan biaya pribadi karena JKN belum ada,’’ papar Fitri.
Thalasemia, sebuah kondisi genetik yang memengaruhi produksi hemoglobin dalam tubuh, merupakan salah satu tantangan kesehatan yang memerlukan perawatan intensif sepanjang hidup.
Fitri bercerita biaya yang dikeluarkan saat dirinya menggunakan biaya pribadi untuk pengobatan putranya cukup besar. Setelah menjalani transfusi darah selama satu tahun, Program JKN hadir di tengah masyarakat. Hadirnya JKN menjadi jawaban bagi Fitri secara pribadi.
"Begitu tahu ada Program JKN, tanpa pikir panjang saya segera mendaftar. Alhamdulillah, sampai saat ini sudah hampir sembilan tahun, Hizam menjalani transfusi darah dengan dukungan JKN. Tidak ada kendala apa pun yang kami alami," ujarnya.
"Mulai dari obat kelasi besi sampai kebutuhan darah semuanya disediakan dan ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Apalagi obat-obatan ini sangat penting bagi penderita thalasemia. Karena, setiap selesai transfusi darah akan ada efek samping kelebihan zat besi," kata Fitri.
Setelah mengetahui putranya mengidap thalasemia, Fitri mencoba berbagai macam pengobatan tanpa menjalani transfusi darah. Ia memutuskan berhenti pengobatan hingga sang anak menginjak usia empat tahun.
Namun, kondisinya memburuk dan mengalami pembengkakan limpa. Saat ini, Hizam wajib menjalani transfusi darah setiap tiga minggu sekali, yang sebelumnya hanya sebulan sekali. Fitri juga mengetahui berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk setiap kali transfusi.
"Setelah terjadi pembengkakan limpa akhirnya saya kembali lagi pengobatan ke rumah sakit. Saat itu kondisi anak saya jauh menurun, seperti perkembangan motoriknya berbeda dari anak lain seusianya," tutur Fitri.
"Untuk pengobatan, kalau menggunakan biaya pribadi bagaimana nasib kita sebagai keluarga penderita thalasemia. Namanya juga hanya pekerja biasa. Kebutuhan tidak hanya untuk pengobatan rutin, namun ada biaya lain-lain seperti akomodasi setiap kali kunjungan ke rumah sakit,” ungkap Fitri.
Kehadiran Program JKN dirasa sangat membantu kondisi keuangan keluarga Fitri. Ia juga menyebut sangat puas dengan pelayanan yang diberikan selama sembilan tahun menjalani pengobatan putranya. Semuanya gratis dan prosedur berjalan dengan lancar. Hal yang sama juga dirasakan oleh komunitas penderita thalasemia di rumah sakit.
Bahkan, keluarga pendamping lain yang sebagian besar berprofesi sebagai peternak menyebut untuk mempersiapkan biaya akomodasi ke rumah sakit, mereka harus menjual peliharaannya.
BPJS Kesehatan Cabang Tigaraksa
Program JKN
manfaat JKN
thalasemia
perawatan thalasemia
thalasemia ditanggung JKN
Lewat Aplikasi Mobile JKN, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Skrining Riwayat Kesehatan |
![]() |
---|
BPJS Kesehatan Jamin Biaya Alat Kesehatan Peserta JKN, Kacamata Paling Banyak Diajukan |
![]() |
---|
BPJS Kesehatan: Isu Rawat Inap Peserta JKN Hanya 3 Hari Adalah Hoaks |
![]() |
---|
Peserta JKN Capai 98,45 Persen, Bukti Nyata Pemerataan Layanan JKN Hingga ke Pedalaman |
![]() |
---|
BPJS Cabang Tigaraksa Pastikan Peserta JKN Tetap Dapat Layanan Kesehatan Saat Libur Lebaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.