Kisah Seorang Pemuda dalam Perjuangan Jalani Cuci Darah dengan Dukungan JKN

Inilah kisah Aldi yang menjalani terapi hemodialisis atau cuci darah dengan mengandalkan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Editor: Ign Prayoga
Istimewa
Rewah Susanti (49), orangtua Aldi yang menjalani terapi hemodialisis atau cuci darah dengan mengandalkan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 

Santi menambahkan bahwa perawatan yang dijalani sang anak berjalan dengan lancar dan informasi yang diterima tersampaikan dengan jelas.

Selain itu, di rumah sakit juga sudah terbentuk komunitas pasien cuci darah. Melalui komunitas tersebut mereka saling berbagi informasi seputar pengobatan maupun JKN.

Santi juga menegaskan kepada kerabat, jika ada hal yang tidak dipahami dapat bertanya ke petugas informasi dan pengaduan di rumah sakit maupun BPJS Kesehatan. Harapannya, agar peserta tidak mendapatkan informasi yang keliru.

"Jika ada hal yang kurang dipahami pasti saya coba konfirmasi ke petugas informasi di rumah sakit. Selama kurang lebih empat tahun Aldi menjalani cuci darah dengan JKN, kami sama sekali tidak merasa kesulitan," papar Santi.

"Kehadiran Program JKN sangat membantu meringankan beban kami. Ibaratnya sebanyak apapun harta atau tabungan kita, ketika divonis gagal ginjal dan harus cuci darah, pasti akan habis," ungkap Santi.

"Biaya cuci darah itu tidak murah, rutin dan hidupnya sangat bergantung dengan cuci darah. Jadi, saya sangat puas dengan pelayanan yang diberikan dan merasakan sekali berjuang bersama dengan JKN," kata Santi.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved