Kisah Seorang Pemuda dalam Perjuangan Jalani Cuci Darah dengan Dukungan JKN
Inilah kisah Aldi yang menjalani terapi hemodialisis atau cuci darah dengan mengandalkan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Santi menambahkan bahwa perawatan yang dijalani sang anak berjalan dengan lancar dan informasi yang diterima tersampaikan dengan jelas.
Selain itu, di rumah sakit juga sudah terbentuk komunitas pasien cuci darah. Melalui komunitas tersebut mereka saling berbagi informasi seputar pengobatan maupun JKN.
Santi juga menegaskan kepada kerabat, jika ada hal yang tidak dipahami dapat bertanya ke petugas informasi dan pengaduan di rumah sakit maupun BPJS Kesehatan. Harapannya, agar peserta tidak mendapatkan informasi yang keliru.
"Jika ada hal yang kurang dipahami pasti saya coba konfirmasi ke petugas informasi di rumah sakit. Selama kurang lebih empat tahun Aldi menjalani cuci darah dengan JKN, kami sama sekali tidak merasa kesulitan," papar Santi.
"Kehadiran Program JKN sangat membantu meringankan beban kami. Ibaratnya sebanyak apapun harta atau tabungan kita, ketika divonis gagal ginjal dan harus cuci darah, pasti akan habis," ungkap Santi.
"Biaya cuci darah itu tidak murah, rutin dan hidupnya sangat bergantung dengan cuci darah. Jadi, saya sangat puas dengan pelayanan yang diberikan dan merasakan sekali berjuang bersama dengan JKN," kata Santi.
Peserta JKN Capai 98,45 Persen, Bukti Nyata Pemerataan Layanan JKN Hingga ke Pedalaman |
![]() |
---|
BPJS Cabang Tigaraksa Pastikan Peserta JKN Tetap Dapat Layanan Kesehatan Saat Libur Lebaran |
![]() |
---|
Rasa Syukur Muslih atas Dukungan JKN dalam Perjuangannya Lawan Pneumonia |
![]() |
---|
Idap Thalasemia, JKN Jadi Harapan Hizam Jalani Transfusi Darah |
![]() |
---|
Jelang Persalinan Istri, Bimo Persiapkan Kartu JKN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.