Lukas Enembe Meninggal

Pj Gubernur Papua Dilaporkan Terluka Akibat Kericuhan Iringan Jenazah Lukas Enembe

PJ Gubernur Papua Ridwan Rumasukun dilaporkan luka-luka akibat kericuhan iringan Jenazah Lukas Enembe,

Editor: Joko Supriyanto
istimewa
kericuhan iringan pengantar jenazah Lukas Enembe 

TRIBUNTANGERANG.COM - PJ Gubernur Papua Ridwan Rumasukun dilaporkan luka-luka akibat kericuhan iringan Jenazah Lukas Enembe.

Massa pengantar jenazah Lukas Enembe mengamuk hingga diwarnai pelemparan batu serta perusahaan bangunan.

Tak hanya itu saja, massa juga melakukan perusakan terhadap kendaraan-kendaraan baik itu kendaraan Polisi, TNI dan beberapa warga.

Kabar PJ Gubernur Papua Ridwan Rumasukun terluka akibat terkena lemparan batu ini juga dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo.

"Di antara beberapa korban ada dari pemerintah daerah yaitu bapak PJ Gubernur Papua Ridwan Rumasukun yang terluka akibat lemparan batu," kata Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo.

Baca juga: Massa Iringan Jenazah Lukas Enembe Ngamuk Rusak Mobil Polisi Hingga Kibarkan Bendera Bintang Kejora

Akibat kericuhan tersebutm kata Ignatius Benny Ady Prabowo, banyak aparat yang dilaporkan juga terluka namun belum diketahui secara jumlahnya.

Tak hanya personel yang terluka, kaya Benny beberapa kendaraan juga dilaporkan di bakar massa yang anarkis.

 "Ada juga korban dari beberapa aparat keamanan, baik itu Brimob, TNI dan mobil polisi yang juga jadi sasaran pembakaran," kata dia.

Dilaporkan, saat ini jenazah sudah disemayamkan di Stakin Sentani, sementara massa masih berada di jalan utama.

Seluruh kantor dan pertokoan di kawasan tersebut tutup dan masyarakat memilih untuk tidak keluar rumah.

 Sebelumnya, mantan Gubernur Papua Lukas Enembe meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, pada Selasa (26/12/2023).

Lukas meninggal setelah menjalani perawatan intensif selama beberapa hari akibat gagal ginjal.

Kibarkan Bendara Bintang Kejora

Saat dalam perjalanan menuju STAKIN Sentani, massa yang mengantar jenazah Lukas Enembe meminta agar aparat keamanan tidak menghalang perjalanan mereka serta tidak membatasi mereka.

Namun upaya aparat keamanan itu, membuat massa aksi yang datang tidak terkontrol hingga membuat situasi tidak kondusif.

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved