Begini Kronologi Kasus Perundungan di Tangsel yang Melibatkan Alumnus Hingga Buat Korban Trauma

Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alvino Cahyadi mengungkapkan kronologi kejadian perundungan dilakukan 12 pelajar di Serpong.

ISTIMEWA/worldofbuzz.com
Ilustrasi bullying 

Laporan Wartawan Tribuntangerang.com,  Ikhwana Mutuah Mico

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alvino Cahyadi mengungkapkan kronologi kejadian perundungan dilakukan 12 pelajar di Serpong.

"Awal mula kejadian pada tanggal .2 Februari 2024 diduga telah terjadi kekerasan terhadap anak
dibawah umur yang dialami korban yang diduga dilakukan oleh 12 orang di TKP," ucap Kasat Reskrim Tangerang Selatan, AKP Alvino Cahyadi di Polres Tangerang Selatan, Serpong, Jumat (1/3/2024).

Korban dan 12 orang diduga pelaku merupakan siswa dari SMA di Serpong, Tangerang Selatan.

"Antara korban dan pelaku adalah Siswa dari Sekolah Menengah Atas Swasta di wilayah Kota Tangerang Selatan," Alvino Cahyadi.

Dua belas anak-anak tersebut bergantian melakukan kekerasan kepada korban.

Usut punya usut, kekerasan terjadi karena korban ingin masuk ke dalam anggota kelompok "Geng Tai".

"Dengan dalih "tradisi" tidak tertulis sebagai tahapan untuk bergabung dalam kelompok atau komunitas," ucap Alvino Cahyadi.

Baca juga: Kemen PPPA Minta Korban dan Pelaku Terkait Kasus Perundungan di Serpong Tak Lagi Dipublikasi 

Adapun kekerasan yang dilakukan yaitu menjambak, melepas celana, mencubit dada, memukul perut, kepala, menarik kerah baju, menggelitik perut, menendang kaki dan memukul wajah.

Sampai akhirnya tanggal 12 Februari 2024 korban mengadu kepada kakaknya terkait perlakuan kekerasan yang diterimanya.

"Tanggal 13 Februari 2024 para pelaku mengetahui korban menceritakan kejadian pada tanggal 2 Februari 2024, kemudian 6 orang pelaku tidak terima dan kembali melakukan tindakan kekerasan kepada  korban," kata Alvino Cahyadi.

Pada kejadian kekerasan yang kedua ini, korban disudut korek api yang dipanaskan ke lengan kiri korban dan memiting leher korban, memukul perut korban, dan mendorong badan korban.

Akibat dari kekerasan ini, korban mengalami memar di leher, luka lecet di leher, luka bekas sundutan rokok pada leher bagian belakang, dan Luka bakar pada lengan tangan kiri.

"Korban juga mengalami dampak Psikologis berupa rasa ketakutan, merasa tertekan dan Stress akut," pungkasnya.

Melibatkan Alumnus

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved