Misteri Sate Kiriman Orang Mati Terungkap, Ternyata Diantar oleh Caleg yang Jadi Otak Pembunuhan
Secara akal sehat, tidak mungkin Indriana yang telah meninggal memesan sate lewat layanan online yang dialamatkan ke rumahnya di Jakarta Timur
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Teka-teki siapa yang mengirimkan sate kepada orangtua Indriana Dewi Eka Saputri (24) pada Minggu (25/2/2024) malam terungkap.
Saat itu, Indriana sudah meninggal dan mayatnya ditemukan di Kota Banjar, Jawa Barat.
Namun orangtua Indriana yang tinggal di Cipinang Besar Utara, Jakarta Timur, belum tahu kenyataan bahwa Indriana telah tiada.
Secara akal sehat, tidak mungkin Indriana memesan sate lewat layanan online yang dialamatkan ke rumah kontrakannya di Cipinang.
Nyatanya, pada Minggu malam, muncul sesosok wanita mengenakan seragam ojek online (ojol) dan mengantar bungkusan berisi sate yang ditujukan ke orangtua Indriana.
Sesaat setelah menerima sate, orangtua Indriana menerima pesan WhatsApp (WA) dan nomor handphone Indriana.
"Enak nggak satenya?" bunyi pesan WA itu.
Sate itu dibiarkan dalam bungkusnya. Orangtua Indriana tak menyantapnya lantaran merasa sudah kenyang.
Pada Senin (26/2/2024) pagi, polisi datang ke rumah orangtua Indriana. Mereka menyampaikan kabar duka bahwa Indriana telah tiada dan mayatnya berada di Banjar, sekitar 300 km dari Jakarta.
Kisah wanita berseragam ojol yang mengantar sate ini diungkap ketua RT di tempat tinggal Indriana.
Informasi ini diterima oleh polisi dan didalami.
Polisi menyatakan, perempuan yang mengantar sate ke orangtua Indriana adalah Devara Putri Prananda (DP).
Devara adalah sosok yang menghendaki Indriana dihabisi. Dia tak mau kekasihnya, Didot Alfiansyah (DA), berpaling ke Indriana.
Didot menuruti kemauan Devara untuk mengakhiri cinta segi tiga tersebut. Indriana dihabisi oleh Didot dan rekannya, Reza.
Devara, Didot, dan Reza telah ditangkap polisi. Devara merupakan calon anggota legislatif (caleg) DPR RI pada pemilu 2024.
Caleg Partai Garuda ini bertarung di daerah pemilihan (dapil) Jabar IX.
Kepada polisi, Devara mengaku dirinya yang mengantar sate ke rumah orangtua korban.
"DA menyuruh DP ke rumah korban dengan mengantar makanan berpura-pura sebagai ojol untuk memastikan ibu korban tak panik," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Jules A Abast, saat rilis pengungkapan kasus di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (4/3/2024).
Sebelumnya diberitakan, Indriana dibunuh oleh Didot dan Reza di dalam mobil di Bukit Pelangi, Sentul, Kabupaten Bogor, pada Selasa (20/2/2024).
Pelaku kemudian berencana membuang mayat Indriana ke wilayah perbatasan Jabar dan Jateng.
Karena mobil yang mereka gunakan mengalami kendala, mayat Indriana akhirnya dibuang di Kota Banjar.
Mimpi Beli Rumah dan Pajero
Indriana merupakan seorang wanita karier. Dia bekerja di bagian marketing pada sebuah perusahaan yang berkantor di SCBD, Jakarta Selatan, sejak 2019.
Indriana punya cita-cita membahagiakan orangtua dan dirinya.
Cita-cita Indriana dituliskan pada papan tulis di atas tempat tidur pada rumah kontrakan berukuran 4X2 meter di RT 06/RW 14, Cipinang Besar Utara, Jakarta Timur.
Pada bagian atas papan tersebut tertulis Bismillahirrahmanirrahim, dan di bawahnya tercantum cita-cita Indriana membahagiakan kedua orangtuanya di awali kata dream atau mimpi.
Dia ingin membelikan rumah senilai Rp 100 juta untuk sang ibu di kota asalnya. "Punya rumah sendiri (Rp1,5 M). Pajero Sport (2020)," tulis Indriana sebagaimana terlihat pada papan tulis di unit kontrakannya, Senin (4/3/2024).
Meski ketiga cita-cita yang ditulis menggunakan spidol berwarna pink kini mulai tampak pudar seiring berjalannya waktu, tapi asa dan semangat Indriana tak pernah pudar.
Tepat di bawah tiga goresan cita-citanya itu, Indriana menuliskan kalimat ukuran lebih besar menggunakan tinta berwarna biru yang isinya ingin membuat sang ibunda bahagia.
"Buat ibu bahagia dan bangga. Ibu harus lihat Indri sukses, untuk ibu," tulis Indriana.
Sementara pada kalimat selanjutnya tertulis motivasi yang ditujukan untuk Indriana sendiri, isinya bahwa dia dapat membuktikan diri dan bukan orang yang dapat diremehkan.
Terlihat pada bagian sisi kiri papan tulis yang berisi target kerjanya sebagai marketing bahwa dia harus mendapat investor agar dapat membuktikan diri lewat hasil kerjanya.
"Semangat Indriana. Doa dan usahanya kencengin," tulis Indriana.
Tidak hanya ingin membahagiakan orangtuanya, masih pada papan tulis yang tergantung di atas tempat tidur Indriana juga menuliskan cita-citanya untuk membangun sebuah masjid.
Papan tulis ini masih tergantung pada unit kontrakan tempat dia bersama kedua orangtuanya tinggal, Roi yang bekerja sebagai tukang ojek dan Endang sebagai ibu rumah tangga.
"Bangun Masjid," tulis Indriana.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com
Anaknya Jadi Korban Pembunuhan, Orang Tua Indriana Berharap Pelaku Dihukum Mati |
![]() |
---|
Teka-teki Sate Pesanan Indriana, Diantar Ojol Beberapa Jam Setelah Mayat Korban Ditemukan di Banjar |
![]() |
---|
Jadi Tersangka Pembunuhan Indriana, Caleg Partai Garuda Devara Putri Dipecat |
![]() |
---|
Sosok Devara Putri, Caleg Partai Garuda yang Jadi Otak Pembunuhan Bermotif Cinta Segitiga di Bogor |
![]() |
---|
Pasangan Pria dan Wanita Dibakar Hidup-hidup di Penjaringan, Salah Satu Korban Tewas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.