Anaknya Jadi Korban Pembunuhan, Orang Tua Indriana Berharap Pelaku Dihukum Mati

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Orang tua dari korban pembunuhan berencana, Indriana Dewi Eka Saputri (24) berharap pelaku yang telah melayangkan nyawa putrinya itu dihukum mati.

Ayah korban, Muhamad Roi (56) mengatakan hukuman itu selayaknya diberikan terhadap para pelaku lantaran telah tega menghabisi secara sengaja nyawa Indriana.

“Saya berharap hukuman yang setimpal perlu diberikan, kalau bisa untuk hukuman mati kepada para pelaku,” tegas Roi, Senin (4/3/2024).

Sementara ibu korban, Endang Tatik (54) saat ini hanya mampu menunggu keputusan selanjutnya dari pihak berwajib.

Ia pun menilai akan selalu kooperatif jika dibutuhkan petugas kepolisian untuk secara prosedural membantu penyelidikan  perkara tersebut.

“Mau gimana ya harus ikutin prosedur yang berlaku, tinggal berdoa aja semoga penyelesaian kasusnya lancar,” jelas Endang.

Baca juga: Teka-teki Sate Pesanan Indriana, Diantar Ojol Beberapa Jam Setelah Mayat Korban Ditemukan di Banjar

Endang pun kini hanya dapat mampu merenungkan nasib miris yang telah menimpa putri semata wayangnya itu.

Mengingat ia pun juga tidak menyangka nyawa Indriana melayang ditangan rekan dekatnya berinisial DA itu.

Ditambah sikap DA selama datang ke kediaman Indriana dan bertemu Endang dan Roi juga tidak terpikirkan akan melakukan hal keji tersebut.

“Waktu bulan puasa juga si DA sering ke rumah buka puasa bareng, gak kepikiran aja bisa melakukan itu,” pungkas Endang.

Sebelumnya diberitakan, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar mengungkap dugaan pembunuhan terhadap seorang perempuan bernama Indriana di Kota Banjar, Jawa Barat.

Baca juga: Jadi Tersangka Pembunuhan Indriana, Caleg Partai Garuda Devara Putri Dipecat

Mayat perempuan terbungkus selimut tersebut ditemukan pengendara sepeda yang mencium bau busuk di pinggir tebing Jalan Raya Banjar-Cimaragas Ciamis, Kota Banjar, pada Minggu, 25 Februari 2024.

Indriana adalah korban pembunuhan berencana.

Otak pelakunya adalah sepasang kekasih berinisial DA dan DP, yang dibantu seorang pria berinisial MR sebagai eksekutor.

Indriana dibunuh di Jalan Bukit Pelangi Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, pada Rabu (21/2/2024) malam atau empat hari sebelum jasad (m37)