Berita Jakarta

Cerita Korban Pelecehan Seksual Ketua DPD PSI Anthony Norman Lianto: Disetubuhi Saat Menstruasi

korban pelecehan seksual Ketua DPD PSI Jakarta Barat Anthony Norman Lianto, menceritakan aksi bejat pelaku kala melakukan tindakan tak senonoh.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Joko Supriyanto
Istimewa
ilustrasi - Kepada wartawan, W bercerita jika dia telah dirudapaksa dengan penuh paksaan oleh terduga pelaku, Anthony Norman Lianto. 

"Dia mencium aku, aku udah bilang aku enggak mau," kata W lirih.

Namun terduga pelaku terus memaksa untuk melancarkan aksi bejatnya tersebut. 

Bahkan, W dipaksa untuk melakukan hubungan suami istri dengan pelaku berkali-kali, meskipun korban sudah menangis dan memohon agar pelaku tidak melakukannya.

Namun, pelaku yang dibantu oleh beberapa anak buahnya membuat W tak berdaya melakukan apapun.

Dia justru diancam agar tidak mengatakan apa-apa ke siapapun atas kasus pelecehan yang dialami. 

"Saya disuruh diam, jangan ngomong ke siapa-siapa. Kalau ketemu anggap aja kayak enggak ada apa-apa," katanya.

Selain itu, W juga disekap pelaku di kamarnya hingga keesokan harinya.

Di dalam kamar yang penuh kekalutan, W melihat seperti ada kamera yang seakan mengintainya.

"Saya mau coba kabur lewat jendela tapi diteralis besi, saya minta tolong lepasin tapi enggak dibukain pintunya," pungkasnya.

Baca juga: Respon KPU Banten dan Bawaslu Soal Suara PSI Kota Cilegon Berbeda Antara Formulir C1 dengan Sirekap

Hingga berita ini ditulis, terduga pelaku tidak memberikan pernyataan apapun kepada awak media.

Sebelumnya diberitakan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi memberikan pernyataaan sikap terkait kasus dugaan pelecehan seksualnyang menyeret Ketua DPD PSI Jakarta Barat, Anthony Norman Lianto.

Menurut Dewan Pimpinan Wilayah PSI DKI Jakarta, Elva Farhi Qolbina, terduga pelaku sudah mengundurkan diri sejak Selasa (26/3/2024).

"Terduga pelaku sudah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPD sejak Selasa, 26 Maret 2024," kata Elva dalam keterangan resminya, Rabu (27/3/2024).

Sejak diberitakan terkait kasus tersebut, lanjut Elva, pihaknya telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan prosedur internal partai.

"Kami ingin menegaskan bahwa partai kami tidak mentolerir tindakan kekerasan seksual dalam bentuk apapun dan terhadap siapapun," ucap dia.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved