Ada Pabrik Narkoba di Bali, Pakar Pariwisata Beri Tips Hapus Perilaku Wisatawan Mafia!

Penemuan pabrik pembuatan narkotika di sebuah vila di Bali berpotensi mencoreng Bali sebagai destinasi wisata favorit. Pelaku pariwisata wajib begerak

|
Editor: Eko Priyono
Dokumen Pribadi
Dewan Pakar TKN Bidang Pariwisata, Taufan Rahmadi 

"Aktivitas wisatawan mafia ini mengancam masyarakat dan masa depan bangsa. Memang kerugian yang ditimbulkannya luas dan sangat besar. Untuk itu, destinasi wisata secara menyeluruh harus mewaspadai munculnya status wisatawan mafia ini. Jangan biarkan kasus ini terulang lagi di tempat lain!” tegas pengamat pariwisata tersebut.

TR menambahkan, bahaya laten yang ditimbulkan aktivitas para wisatawan mafia tersebut adalah munculnya tindak kriminalitas dan kekerasan.

Munculnya tindak negatif tersebut otomatis memunculkan perasaan tidak aman pada destinasi.

Dampak jangka panjangnya adalah penurunan tingkat kunjungan wisatawan secara signifikan.

Hal buruk lainnya adalah rusaknya citra dan reputasi destinasi wisata tersebut.

Efek negatif selanjutnya adalah problem ekonomi.

Jika jumlah wisatawan menyusut, otomatis aktivitas ekonomi akan surut.

Daya beli sangat melemah. Perputaran uang menjadi sangat lembat.

Adapun dampak buruk dari perilaku wisatawan mafia adalah rusaknya lingkungan. Salah satu kerusakan terberat adalah degradasi ekosistem pranata dalam masyarakat.

"Perilaku negatif wisatawan mafia adalah kerugian ekonomi, lingkungan sosial, hingga kamtibmas. Ini mohon jadi perhatian serius. Strategi sebagai mitigasi khusus pariwisata harus diterapkan,” tegas pria asal Lombok, Nusa Tengara Barat (NTB) tersebut.

Cara pencegahan

TR lantas membagikan formulanya guna menghapus perilaku wisatawan mafia dan efek negatif yang ditimbulkannya.

Langkah preventif bisa dijalankan melalui penguatan keamanan dan pengawasan. Ini bisa dijalankan dengan peningkatan kualitas dan kuantitas personel keamanan di destinasi.

Implementasi CCTV secara masif pun mutlak diperlukan. Upaya preventif lainnya adalah pelatihan dan kolaborasi smua stakeholder pariwisata.

Langkah pencegahan lainnya dengan pendidikan dan menumbuhkan kesadaran.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved