Pembunuhan Vina Cirebon

Hotman Paris Ajak Ayah Eky yang Kini Kapolsek untuk Tuntaskan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Hotman Paris mengajak ayah Eky yang kini jadi Kapolsek Kapetakan, Cirebon, Jawa barat, Iptu Rudiana tuntaskan kasus pembunuhan Vina Cirebon.

Editor: Joko Supriyanto
kolase tribuntangerang.com
Hotman Paris mengajak ayah Eky yang kini jadi Kapolsek Kapetakan, Cirebon, Jawa barat, Iptu Rudiana tuntaskan kasus pembunuhan Vina Cirebon. 

Pernyataan Saka Tatal Usai Bebas Penjara

Kemunculan Saka Tatal, terdakwa pembunuhan Vina Cirebon kembali menghebohkan publik.

Pasalnya kemunculannya membuat pengakuan jika dirinya tidak menggenal tiga pelaku DPO pembunuhan vina hingga ia diminta polisi untuk mengaku sebagai pelaku pembunuhan vina.

Saka Tatal sendiri merupakan terdakwa pembunuhan Vina Cirebon yang telah di vonis 8 tahun penjara. Kini, Saka Tata ditelah bebas dari masa hukumannya.

Bebasnya Saka Tatal juga seiring ramainya perbincangan mengenai kasus pembunuhan Vina Cirebon yang dianggap belum tuntas, karena masih ada tiga pelaku yang kini masih berkeliaran.

Saka Tatal yang kini menghirup udara bebas setelah keluar penjara, langsung memberikan pernyataan ke publik yang membuat kasus pembunuhan Vina Cirebon makin pelik.

Dikutip TribunCirebon.com, Saka Tatal menceritakan pengakuan perihal dirinya terseret dalam kasus yang dia akui tidak pernah terlibat.

"Kronologi saya kurang paham (soal kasus Vina dan Eki), karena saya tidak ada di tempat waktu itu. Saya ada di rumah, lagi sama kakak saya dan paman saya dan teman-teman. Saya enggak kenal sama Eki dan Vina," ujarnya, Sabtu (18/5/2024).

Baca juga: Terpidana Pembunuhan Vina Ceritakan Pengalaman yang Dialami Usai Bebas dari Penjara

Ia menyampaikan, bahwa sebelum ditangkap, ia sedang diperintahkan untuk membeli bensin oleh sang paman.

"Jadi ceritanya, waktu itu sebelum ditangkap saya disuruh sama paman untuk beli bensin bareng sama adiknya paman."

"Setelah isi bensin, saya niat nganterin motor paman itu. Pas baru nyampe, sudah ada polisi," ucapnya.

Menurutnya, ia menjadi korban penangkapan tanpa alasan jelas.

"Saya sudah jelasin, saya waktu itu cuma nganterin motor (ke paman), eh ikut ketangkep juga, tanpa penyebab apapun, tanpa penjelasan apapun, langsung dibawa," ujar dia, dengan nada getir.

Di kantor Polres, Saka mengaku mengalami penyiksaan yang memaksanya untuk mengakui perbuatan yang tidak ia lakukan.

"Nyampe kantor Polres, saya langsung dipukulin, suruh mengakui yang enggak saya lakuin."

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved