Pembunuhan Vina Cirebon

Merasa Terancam, Seorang Saksi Pembunuhan Vina Cirebon Minta Perlindungan LPSK

Seorang saksi pembunuhan Vina Cirebon dikabarkan meminta permohonan perlindungan LPSK, berikut penjelasannya

Editor: Joko Supriyanto
TribunJakarta.com/Nawir Arsyad Akbar
Kantor LPSK yang terletak di Ciracas, Jakarta Timur. 

Namun Hotman sangat yakin bahwa orang yang ditangkap itu adalah Pegi Setiawan. Hotman mengaku yakin dan percaya akan kinerja Polda Jawa Barat.

Namun dia meminta alangkah baiknya, Kapolda Jawa Barat memerintahkan agar digelar konpres dan menghadirikan fisik Pegi Setiawan sehingga masyarakat bisa percaya.

"Ada baiknya Kapolda Jawa Barat memerintahkan agar dilakukan menyuruh konpres secara terbuka dengan menampilkan fisik Pegi Setiawan sehingga masyarakat bisa mengetahui itu Pegi atau Perong," katanya.

2 Perwira Polri Kena Sindir Jenderal

Banyak pihak yang ikut menyoroti perihal kasus pembunuhan Vina Cirebon yang hingga kini belum tuntas.

Selain disorot publik, kasus ini juga memyita perhatian karena masih ada tiga pelaku yang hingga saat ini berkeliaran dan belum ditangkap polisi.

Bahkan Purnawirawan Jenderal Polisi pun juga ikut mengkritisi kasus yang terjadi tahun 2016 itu, ia pun menuding Kapolsek Cirebon dan Kapolda Jawa Barat yang menangani kasus itu lambat bekerja.

Pasal masih ada tiga pelaku yang belum ditangkap hingga saat ini, kini kasus ini pun menjadi perbincangan banyak orang karena kasus pembunuhan Vina Cirebon belum diselesaikan secara tuntas.

Mantan Kabareskrim Polri periode 2008-2009, Susno Duadji mengatakan kini kasus pembunuhan Vina Cirebon melebar hingga isu liar pun kini bermunculan.

Bahkan sempat beredar jika salah satu pelaku merupakan anak dari anggota Polri, namun seiringnya waktu kabar itu dibantas setelah kemunculan Ayah Eky yang kini merupakan anggota polisi.

Baca juga: Polda Jabar Minta Publik Jangan Percaya Soal Isu Pegi Perong yang Ditangkap Bukan DPO Vina Cirebon

Tak hanya itu saja, banyak isu liar yang menyebut jika salah satu pelaku merupakan anak dari Bupati Cirebon, sehingga kasus ini sulit untuk diungkap secara tuntas.

"Ini yang harus dipertanyakan, siapa Kapolres pada 2016 itu kemudian yang mengganti dia siapa? Ngapain aja? Tiga DPO tidak ketemu," katanya.

Susno Duadji pun menilai wajar ketika masyarakat protes atas kinerja Kapolres Cirebon dalam kasus Vina.

Dia menyindir Kapolres Cirebon yang tidak mampu menangkap tiga DPO yang dianggapnya 'kelas teri' ketika ada penjahat 'kelas kakap' lainnya yang masih berkeliaran seperti teroris hingga perampok.

"Masyarakat yang menggaji Polri, berharap Polri profesional tentu bertanya-tanya dan protes bagaimana lu menangkap teroris, perampok, atau kejahatan besar tapi nangkap yang gini aja tidak bisa," sindir Susno.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved