Sosok
Profil dan Karier Muhamad Acep, Dulu Angon Kerbau Kini Jadi Ketua Bawaslu Tangsel
Masa kecil saya angon kerbau, tapi tempat angon saya sudah dijadikan lapangan golf, sudah menjadi rumah elit di BSD, sehingga tak bisa lagi melihat
Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang.com, Ikhwana Mutuah Mico
TRIBUNTANGERANG.COM, SERPONG - Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) Kota Tangerang Selatan menjadi garda terdepan untuk pengawas jalannya Pilkada 2024.
Muhamad Acep saat ini menjabat sebagai ketua Bawaslu selama 2 periode.
"Ini periode kedua saya," kata Acep kepada TribunTangerang.com di Gedung Bawaslu, Serpong, Tangerang Selatan, belum lama ini.
Muhamad Acep lahir di Lengkong Gudang, Tangerang Selatan. Sejak usia 6 tahun, Acep telah ditinggal oleh ibundanya.
Acep tumbuh besar dari Orangtua yang berprofesi sebagai petani yang juga memiliki kerbau.
"Masa kecil saya angon kerbau, tapi tempat angon saya sudah dijadikan lapangan golf, sudah menjadi rumah elit di BSD, sehingga tak bisa lagi melihat rumput yang hijau untuk dimakan Kerbau," kata Acep.
Acep menempuh pendidikan di pesantren Darul, Bogor, Jawa Barat.
Ia melanjutkan kuliah di Ibn Khaldun Bogor, Jawa Barat dan aktif dalam organisasi Islam yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Hamas.
"Itulah yang meniti jalan saya, sampai akhirnya saya menjadi ketua Bawaslu Kota Tangerang Selatan," ucap Acep.
Menjadi ketua Bawaslu ada hal berkesan yang dirinya rasakan.
• Banyak Temukan Pelanggaran Pemasangan APK Pemilu Bawaslu Tangsel Minta Caleg Sadar Diri
"Kesan ketika kantor Bawaslu di demo, karena di Tangsel tukang demo saya, tapi ada yang demo saya, itu yang berkesa," ujar Acep.
Sebab, Acep merupakan salah satu mahasiswa yang aktif melakukan demo, bahkan ikut aksi saat menggulingkan presiden Soeharto pada 1998 lalu.
Acep mengatakan jika ia sempat menjadi anak yang ditentang untuk berkuliah di Jakarta.
"Orang tua saya melarang saya kuliah di Jakarta, karena di Jakarta pagi saya tidak akan kuliah, demo terus, faktanya saya di Bogor, saya demo terus," tutur Acep.
Apa yang membuat Acep tertarik dengan dunia politik?
Ternyata berawal dari dirinya yang masuk sebagai caleg dari partai PPP pada 2004 dan menemukan sebuah tindak kecurangan.
"Saya nyalon ada PPK yang menawarkan ke saya, pengen suara berapa? angkanya sekian, suara sekian. Dari situ saya merasa "oh begini ya?" Penilaian pemilu, akhirnya saya mencoba ingin masuk, gimana sih," ucap Acep.
Acep pun memulai kariernya dengan menjadi PPK pada 2006 untuk Pilkada Gubernur dan Pilkada Bupati pada 2009.
Acep akhirnya mengetahui jika kecurangan banyak terjadi dari PPK.
"PPK bisa mengatur mau dapat berapa angkanya, waktu itu ya, pada fase pemilu 2004-2009, itulah yang mendorong saya untuk jadi Bawaslu untuk mengawasi kecurangan yang dilakukan oleh penyelenggara," ungkap Acep.
Kemudian, Acep menjadi KPPS pada 2014 dan menjadi panwas Pilkada Tangsel pada 2015.
Kariernya kembali berkembang, Acep menjadi asisten staf di Bawaslu provinsi pada 2016.
Sampai akhirnya, ia menjadi ketua Bawaslu Tangerang Selatan hingga hari ini.
Menjadi seorang ketua Bawaslu, Acep menegaskan jika dirinya bukan mencari sebuah kekayaan.
"Saya hanya kepuasan batin saja, kalau soal finansial di Bawaslu gak bisa, kalau mau jadi kaya gak bisa, tapi kalau kepuasan batin, kerja ikhlas nah itu," kata Acep.
Baginya yang paling penting adalah membuat demokrasi dan berkeadilan.
Karena itulah, Acep merasa jika orang yang berkepentingan jarang mendekatinya.
"Pemilu 2019 dan 2024 gak ada (yang mendekati), mungkin tau karakter saya gitu ya, jadi gak ada yang mendekati, kena mental duluan," tuturnya lagi
Di balik keseriusannya sebagai ketua Bawaslu, Acep ternyata memiliki hobi menciptakan lagu.
Hobinya itu sudah mulai tumbuh sejak dirinya duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Ceritanya dulu waktu SMA pulang dari pondok itu ada kegiatan ekstrakulikuler, ada band, ketika pulang mondok libur lebaran pondok saya beli gitar," kata Acep.
Namun, Acep menyebut jika hobinya ditentang oleh orang tuanya yang tak menyukai musik.
"Dihancurin tuh gitar saya, dari situ bakat saya bermusik saya alihkan untuk membuat lirik lagu, ketika ada persoalan bikin lagu," imbuhnya.
Hingga saat ini, Acep sudah memiliki 6 judul lagu yang diciptakannya sendiri.
Usut punya usut, Acep ternyata sosok lelaki yang romantis, sebab lagu yang paling berkesannya ia ciptakan untuk sang istri.
"Lagu berkesan jodoh terbaik, itu saya ciptakan itu inspirasi istri ya, biasa permasalahan rumah tangga, walaupun banyak piring sendok suka ada aja masalah," ujarnya sambil tersenyum.
Lebih lanjut, dimasa akhir periodenya ini, Acep berharap Bawaslu bisa tetap menjadi lembaga penyelesaian pemilu.
Sehingga, ia berharap agar Bawaslu Tangsel memiliki integritas untuk menciptakan keputusan.
"Tidak ada lagi penyelesaian kumpulan lembaga lain, maka untuk menciptakan itu, penyelenggaranya harus punya integritas tinggi," pungkasnya. (m30)
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Sosok Budi Hermanto, Akpol 2000 yang Kini Jabat Kabid Humas Polda Metro Jaya Gantikan Ade Ary Syam |
![]() |
---|
Sosok Budhi Herdi, Jenderal Bintang Satu yang Masuk Tim Reformasi Polri, Pernah Terseret Kasus Sambo |
![]() |
---|
Sosok Ahmad Dofiri, Eks Anggota Polres Tangerang yang Dipercaya Prabowo jadi Penasihat Khusus |
![]() |
---|
Sosok Suyudi Ario Seto, Putra Pandeglang Akpol 1994 Disebut Gantikan Listyo Sigit dari Kapolri |
![]() |
---|
Sosok Kepala BNN yang Baru Suyudi Ario Seto: Jejak Karier dan Prestasinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.