Viral Kisah Pelajar Tunarungu di Tangerang Diminta Lepas Alat Bantu Dengar saat SNBT di UI

Dia diminta pengawas ujian melepas ABD saat mengerjakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Indonesia (UI).

Editor: Joseph Wesly
[Twitter/@naunathz].(Twitter/@naunathz)
Cuitan peserta SNBT 2024 yang tunarungu tapi diminta melepas alat bantu dengar saat tes [Twitter/@naunathz].(Twitter/@naunathz) 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Naufal Athallah, siswa kelas 12 SMK di Tangerang Selatan curhat soal dirinya diminta melepas Alat Bantu Dengar (ABD) saat mengerjakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).

Naufal mengaku diminta melepas ABD karena dikhawatirkan seorang joki 

Dia diminta pengawas ujian melepas ABD saat mengerjakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Indonesia (UI).

Padahal selain berfungsi untuk mendengar, ABD tersebut juga membuat dirinya bisa fokus tanpa harus mendengar suara-suara mendengung yang berasal dari sekitar lokasi ujian.

Namun permintaanya ditolak. Alhasil, Naufal sulit berkonsentrasi karena tidak bisa fokus.

Pengalaman tersebut dia bagikan melalui cuitan di akun media sosial X atau Twitter, @naunathz pada Minggu (16/6/2024) dan kemudian menjadi viral.

Dalam unggahannya, Naufal menceritakan ada orang yang mengira dirinya joki UTBK karena memakai alat bantu di telinganya. Dia pun diminta melepas alat itu agar tidak mengganggu jalannya tes.

"Gw mau klarifikasi tentang masalah ordal pake alat ditelinga. Kemarin pas UTBK ada yg ngomongin gw, ngeliatin gw karna gw pake alat bantu dengar ya di telinga dan takutnya mereka ngira kalo gw penjoki UTBK padahal gw Tuna Rungu...," tulis Naufal dalam cuitannya. Hingga Rabu (19/6/2024), unggahan tersebut tayang sebanyak 3,5 juta kali, dibagikan ulang 7.000 kali, dan disukai 52.000 warganet.

Naufal bercerita, dia mengerjakan UTBK di Universitas Indonesia pada 14 Mei 2024. Impiannya, lulusan SMK asal Tangerang Selatan ini ingin masuk jurusan Sistem Informasi di UI atau Universitas Pembangunan Nasional (UPN).

Sebelum tes, Naufal sibuk menghafal rumus dan berdoa di luar ruang UTBK. Saat itu, dia mendengar tiga peserta tes lain berbisik-bisik sambil melihat ke arahnya. Dia menduga, mereka membicarakan alat di telinganya.

"Kayaknya mereka ngira kalau saya penjoki padahal saya peserta UTBK... trus saya tidak terima dong kalo saya diomongin begitu, ya sudah saya diemin saja tuh, soalnya mau UTBK dan tidak mau marah-marah," kata Naufal saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/6/2024).

Naufal mengatakan, ABD yang dipakainya membuat pendengarannya lebih kuat dan dia jadi bisa mengetahui isi pembicaraan peserta lain. Namun saat masuk ke ruang tes, katanya, panitia UTBK menyuruhnya melepas ABD tersebut.

Padahal, dia sudah memberi tahu perihal kondisinya sebagai tunarungu. "Saya nanya apakah saya bisa menggunakan alat bantu dengar saat ujian soalnya saya tunarungu. Kata panitianya sih bilang 'dik punten dik, dilepas saja ya ABD-nya kalo sedang ujian' gitu sih," jelas dia.

Akibat perintah itu, Naufal baru bisa memasang ABD-nya lagi setelah ujian selesai. Meski begitu, dia tetap melihat ada peserta lain yang melirik-lirik ke arahnya.

Namun, Naufal enggan mempermasalahkan hal itu dan memilih pulang setelah mengerjakan UTBK. Akibat tidak pakai alat bantu dengar Menurut Naufal, panitia UTBK memintanya melepas alat bantu dengar sebelum ujian dimulai.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved