Wisuda UMN
445 Lulusan UMN Diajak Ciptakan Inovasi dan Produktivitas dalam Dunia Industri Melalui AI
Hari ini sidang senat terbuka, acara wisuda ke 26 , dimana yang di wisuda dari jenjang diploma, sarjana, pasca sarjana yang totalnya ada 445
Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang.com, Ikhwana Mutuah Mico
TRIBUNTANGERANG.COM, PAGEDANGAN- Perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) sudah memasuki dunia industri dengan membawa harapan yang penuh dan potensi dalam inovasi dan produktivitas yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Optimalisasi penggunaan AI kini membuat perusahaan-perusahaan menggabungkan kecerdasan buatan dengan berbagai bentuk kreativitas, bertujuan menciptakan solusi yang revolusioner dan meningkatkan efisiensi dalam berbagai aspek produksi dan layanan.
Universitas Multimedia Nusantara (UMN) secara khusus kembali mengangkat topik AI dalam Wisuda XXVI bagi 445 wisudawan wisudawati ini.
Adapun tema yang diusung adalah "Optimalisasi Penggunaan AI untuk Menciptakan Inovasi dan Produktivitas dalam Dunia Industri”.
Lucia anindita, Ketua Pelaksana Wisuda ke 26 menyebut jika acara ini merupakan acara rutin yang dilaksanakan oleh UMN.
"Hari ini sidang senat terbuka, acara wisuda ke 26 , dimana yang di wisuda dari jenjang diploma, sarjana, pasca sarjana yang totalnya ada 445 wisudawan," ucap Lucia di ICE BSD City, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Sabtu (22/6/2024).
"Acaranya sama seperti biasa, kami menghadirkan pembicara utama dan pemberian penghargaan kepada wisudawan berprestasi," imbuhnya.
Adapun para mahasiswa ataupun mahasiswi berprestasi terdiri dari lulusan Prodi, Universitas hingga cendikia utama.
Pada momen ini, Andy Budiman selaku CEO KG Media sebagai pembicara utama mengungkapkan bahwa media di KG turut mengikuti perkembangan teknologi terkini.
“Dari awal lahir sampai bertumbuh, Kompas Gramedia telah berdamai dengan berbagai perubahan, mulai dari perubahan sosial politik di akhir zaman orde lama, peralihan ke orde baru ke masa reformasi, perubahan landskap media yang dipicu oleh kehadiran teknologi Internet di akhir abad ke 20 dan percepatan transformasi digital akibat pandemi COVID-19. Di penghujung tahun 2022, peradaban berhadapan dengan teknologi generative artificial intelligence yang dipercayai akan berdampak besar pada kemajuan atau keberlangsungan peradaban itu sendiri," ujar Andy.
Andy mengatakan usaha dari media adalah usaha yang mencerahkan peradaban. Sehingga media diharuskan berdamai dengan perubahan dari generasi ke generasi di peradaban itu sendiri.
Kata Andy, perubahan-perubahan di masyarakat sering kali berada di luar kendali, terutama pada institusi itu sendiri.
Kendati demikian, institusi dapat memilah dengan jeli perubahan yang fundamental dan yang situasional memilah antara mana yang badai (yang pasti berlalu) dan mana yang perubahan iklim (yang pasti permanen).
“Kemampuan AI yang kita lihat hari ini, kalau kita analogikan sebuah buku, baru kata pendahuluan. Kita akan memasuki chapter 2 AI berikutnya yang akan jauh lebih menakjubkan dan di sisi lain lebih menyeramkan. Untuk setiap menit yang kita investasikan untuk mempelajari, mendalami AI, investasikan juga 1 menit untuk memikirkan apa yang bisa anda kontribusikan untuk kemanusiaan dan dunia,” pungkasnya. (m30)
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.