Jamaah Islamiyah Bubar
Jamaah Islamiyah Resmi Membubarkan Diri, Eks Ketua Minta Maaf kepada Warga Indonesia dan Pemerintah
Apalagi JI memang kadung dilekatkan dengan kelompok teror karena peledakan bom dan sejumlah aksi kekerasan bermotif ideologi agama.
Tidak ada perintah melawan aparat
Abu Fatih menambahkan, selain sempat didatangi oleh lima orang, dia mengaku sempat bertemu dengan Ali Imron yang juga pelaku Bom Bali I, di kantor perwakilan JI di Surabaya.
"Saya ketemu terus tiba-tiba maki-maki saya, saya itu heran ada apa sebenarnya," kata dia. "Iya, tiba-tiba kami, kira-kira ya, 'Ente itu komandan enggak becus", lah. Aku heran saja," sambungnya.
Lebih lanjut, Ustaz Abu menambahkan, JI tidak pernah atau belum pernah mengeluarkan fatwa tentang keabsahan jihad di Indonesia, apalagi memberikan perintah sampai melawan aparat atau pemerintah.
"Dalam pengadilan itu kan (para pelaku Bom Bali), mereka itu kan memang bisa disimpulkan itu, menjadi splinter dari JI. Artinya menyempal, buat kelompok sendiri, menyempal, dan bawa misi sendiri yang berbeda dengan JI," paparnya.
Terkait JI yang membubarkan diri, Ustaz Abu menegaskan, prosesnya sangat panjang. Pada intinya dalam prosesnya membangun konflik sesama muslim itu merupakan perkara dosa besar.
"Dan itu berbahaya akan bisa menciptakan dosa yang lebih besar kalau sampai terjadi pertumpahan darah," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Mantan Sekretaris Mantiqi II JI Siswanto juga meminta maaf atas apa yang sudah terjadi.
"Dengan berlapang dada dan rendah hati kami mengatakan mohon meminta maaf kepada negara," kata dia.
"Kami minta maaf kepada negara disibukkan untuk sesuatu yang kemudian ya ibaratnya salah faham itu sendiri kan tercipta kondisinya oleh satu keadaan yang seperti ini yang begitu sengkarutnya," imbuh pria yang pernah divonis 3 tahun karena dianggap bersekongkol untuk melawan negara ini.
Pihaknya memastikan komitmen JI untuk membubarkan diri benar-benar tulus. Bahkan sebagai bentuk komitmen, pihaknya telah menyerahkan orang-orang yang selama ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
"Orang-orang yang most-most wanted ini saya temukan, bertemu langsung saya antarkan ketemu dengan aparat-aparat negara," katanya lagi.
Bentuk komitmen keseriusan JI membubarkan diri tersebut juga diwujudkan dengan upaya melakukan evaluasi kurikulum dan materi ajar di lembaga-lembaga pendidikan yang terafiliasi JI.
"Perkara apa yang lebih permanen dibandingkan di dunia pendidikan. Materi ajar ini kan sudah paling mendasar karena mengubah jenis pengkaderan kami yang mungkin di pondok pesantren itu muridnya mencapai sekitar 16.000," kata dia. "
Yang kedua, rentang waktu nanti waktu yang akan membuktikan apakah statement ini ngecap atau serius," tuturnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.