Pilgub Jakarta

Sahroni Sebut Ada 'Dewa-dewa' yang Atur Pencalonan Pilgub Jakarta, Adi Prayitno Jelaskan Sosoknya

Pasalnya sosok yang bisa muncul menantang Anies Baswedan harus lewat restu para dewa-dewa.

Editor: Joseph Wesly
Jakarta.go.id
Monas. 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Dewa-dewa disebut berperan dalam menentukan siapa yang akan maju di Pilgub DKI Jakarta.

Hingga saat ini masih Anies Baswedan yang bisa melaju ke Pilgub Jakarta setelah mengantongi dukungan dua partai.

Namun hingga kini belum diketahui sosok yang akan menantang eks calon presiden itu.

Pasalnya sosok yang bisa muncul menantang Anies Baswedan harus lewat restu para dewa-dewa.

Saat ini ada nama-nama Ridwan Kamil, Basuki Tjahaja Purnama, Kaesang Pangarep, dan Jusuf Hamka belum mendapat kepastian.

Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni mengatakan ada "dewa-dewa" di Republik Indonesia (RI) nantinya yang akan menentukan sosok calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.

Menurut Sahroni, keberadaan para "dewa" tersebut membuat nama-nama yang akan maju pada Pilkada Jakarta sulit diprediksi oleh para pengamat politik.

"Ini kan masih sangat dinamis, Jakarta agak sedikit unik. Karena ini tidak mudah dan tidak bisa ditafsirkan oleh para pengamat-pengamat itu. Yang hanya tahu adalah para dewa-dewa yang ada di Republik ini," ujar Sahroni di Nasdem Tower, Jakarta, Kamis (25/7/2024).

"Nah in the end, kapan akan terjadi keputusannya, siapa dengan siapanya, itu nanti pada waktunya nanti teman-teman akan tahu," ujar dia melanjutkan.

Sahroni menjelaskan, sulit untuk memprediksi berapa poros yang akan maju di Jakarta. Dia kembali mengungkit peran para dewa ini dalam menentukan jumlah poros dan sosok yang boleh maju di Jakarta.

"Selama fleksibilitas dinamisnya politik di Jakarta itu ditentukan oleh para 'dewa-dewa' yang ada di republik ini, gue enggak bisa simpulkan, tetapi para dewa-dewa itulah yang akan mengambil keputusan," jelas Sahroni.

Dewa ingin gagalkan Anies

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menduga dewa-dewa yang dimaksud oleh Sahroni adalah adalah para elite partai yang saat ini sedang berkuasa.

Adi mengingatkan bahwa pencalonan kepala daerah hanya bisa dilakukan oleh elite partai, bukan orang lain.

"Saya kira secara umum yang disebut dengan dewa-dewa politik itu tentu adalah elite-elite partai. Karena konfigurasi terkait dengan pencalonan gubernur dan kepala daerah yang bisa memutuskan adalah elite partai," ujar Adi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/7/2024).

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved