Pilgub Jakarta
Sahroni Sebut Ada 'Dewa-dewa' yang Atur Pencalonan Pilgub Jakarta, Adi Prayitno Jelaskan Sosoknya
Pasalnya sosok yang bisa muncul menantang Anies Baswedan harus lewat restu para dewa-dewa.
Adi pun menilai, dewa-dewa yang dimaksud oleh Sahroni bukanlah elite partai dari para pendukung Anies Baswedan, melainkan para elite yang ada di lingkaran kekuasaan pemerintah.
Menurut Adi, elite-elite partai itu bertugas untuk melobi para pendukung Anies untuk membatalkan dukungannya ke Anies.
Ia mengingatkan, elite-elite partai punya kemampuan untu mengendalikan, mengorkestrasi, dan mengatur bagaimana konstelasi politik terkait pencalonan di Pilkada Jakarta.
"Tentu pernyataan Ahmad Sahroni ini ada kaitannya dengan soal kemungkinan, bagaimana partai-partai pengusung Anies terus dilobi supaya mereka itu batalkan dukungannya ke Anies. Saya kira di situ konteksnya," kata Adi.
"Siapa mereka yang mampu melakukan supaya partai pendukung Anies khususnya PKS dan Nasdem ini tidak terus mendukung Anies? Ya bagi saya, yang melihat dari jauh, mungkin elite-elite partai yang saat ini punya kekuasaan besar. Yang bisa meyakinkan dan bisa melobi supaya PKS atau Nasdem batalkan dukungan politiknya ke Anies," imbuh Adi.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai dewa-dewa yang dimaksud Sahroni adalah para kingmaker, yakni dari Presiden Joko Widodo, presiden terpilih Prabowo Subianto, dan para ketua umum partai politik.
Agung mengatakan, Jokowi, Prabowo dan para ketum parpol memiliki kuasa untuk menerbitkan rekomendasi, sehingga kandidat bisa memenuhi syarat threshold dan maju pilkada.
"Dalam konteks Presiden Jokowi, menimbang Ia masih menjabat sampai 20 Oktober, sehingga memiliki fitur-fitur kekuasaan untuk mempengaruhi," ujar dia.
Anies mendominasi Hasil survei
Indikator Politik Indonesia pada 18-26 Juni 2024, Anies masih menjadi sosok yang paling banyak dipilih oleh responden pada simulasi terbuka atau top of mind.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu menduduki peringkat teratas dengan elektabilitas 39,7 persen, diikuti Basuki Tjaahaja Purnama alias Ahok (23,8 persen) dan Ridwan Kamil (13,1 persen).
Selain tiga nama tersebut, tokoh-tokoh yang disurvei punya elektabilitas sangat kecil, misalnya Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma) dengan 1,4 persen dan Menteri BUMN Erick Thohir 1,1 persen.
Hasil survei Indikator tak jauh berbeda dengan jajak pendapat Litbang Kompas pada 15-20 Juni 2024 yang menempatkan Anies dengan elektabilitas tertinggi sebesar 29,8 persen, diikuti Ahok (20 persen) dan Ridwan Kamil (8,5 persen).
Meski elektabilitas Anies, Ahok, dan Ridwan Kamil menjulang, ada satu nama yang kerap dikait-kaitkan dengan bursa Pilkada Jakarta yakni Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep.
Putra bungsu Presiden Joko Widodo itu tercatat hanya memperoleh elektabilitas sebesar 1 persen berdasarkan survei Litbang Kompas, tetapi namanya terus hangat di bursa Pilkada Jakarta.
Kunjungan RK ke Solo Temui Jokowi Disebut Pengamat Blunder, Bikin Pendukung Anies Semakin Menjauh |
![]() |
---|
Bikin Kaget, Elektabilitas Pramono-Rano Ungguli Ridwan-Suswono di 4 Wilayah Kecuali Jaksel Versi LSI |
![]() |
---|
Mandra dan Opie Kumis Santai Ngopi Gelas Plastik meski Beda Pilihan di Pilgub: Emang Kudu Marahan? |
![]() |
---|
Minta Ahokers Tidak Kecewa, Ahok Ceritakan Alasan Megawati Pilih Pramono Anung di Pilgub Jakarta |
![]() |
---|
Ridwan Kamil Dimintai Beras oleh Warga Pancoran saat Blusukan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.