Olimpiade 2024

Peraih Emas Olimpiade 2024 Asal Serang Rizki Juniansyah: Ini Berkah Mencium Kaki Mama

Atlet Indonesia peraih medali emas Olimpiade 2024 dari cabor angkat besi Rizki Juniansyah menyebut prestasinya diraih berkah mencium kaki ibunda.

Penulis: Abdul Majid | Editor: Eko Priyono
NOC Indonesia/Naif Muhammad Al'as
Ekspresi atlet Indonesia Rizki Juniansyah saat memperlihatkan medali emas pada Olimpiade Paris 2024. 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Lifter Indonesia kelahiran Serang, Banten Rizki Juniansyah merebut medali emas kelas 73 kilogram Olimpiade Paris 2024, Jumat (9/8/2024) dini hari WIB.

Tampil di South Paris Arena, Paris, Prancis, Rizki berhasil menyudahi dominasi wakil China Shi Zhiyong yang merupakan peraih medali emas pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil (kelas 69 kilogram/kg) dan Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang (kelas 73 kg).

Uniknya, Rizki mengidolai Shi Zhiyong, juara dunia angkat besi 2018 dan 2019.

Bagi Rizki, selain mempersembahkan medali emas kedua buat kontingen Indonesia di Olimpiade 2024 ia pun mengukir sejarah menjadi lifter pertama Indonesia yang meraih medali emas Olimpiade.

Sebelumnya, pencapaian terbaik para lifter Indonesia di Olimpiade adalah merebut medali perak.

Selain itu, Rizki mencatatkan namanya sebagai pemegang rekor Olimpiade untuk clean and jerk dengan total angkatan 199 kg.

"Alhamdulillah saya sangat bersyukur kepada Allah SWT bisa membuat sejarah medali emas pertama untuk angkat besi di Olimpiade. Ini untuk angkat besi Indonesia. Terima kasih semua yang membantu dan memberikan support baik dari masyarakat, Pak Rosan, Joko Pramono, pelatih, keluarga, CdM Anin, Raja Sapta Oktohari, Menpora, keluarga di Serang dan Banten, Buldog Gym, bapak angkat saya. Saya tidak bisa menyebutkan satu per satu. Terima kasih, ini untuk HUT ke-79 RI," ujar Rizki melalui keterangan pers yang diterima TribunTangerang.com di grup media NOC.

Atlet angkat besi Indonesia, Rizki Juniansyah, saat tampil di Olimpiade Paris 2024.
Atlet angkat besi Indonesia, Rizki Juniansyah, saat tampil di Olimpiade Paris 2024. (NOC/Naif Muhammad Al as)

Akhiri dominasi Shi Zhiyong

Medali emas yang diraih Rizki tak lepas dari kegagalan Shi mengangkat satu pun angkatan di sesi kedua.

Padahal Shi unggul 10 kg pada angkatan snatch atau sesi pertama. Alhasil, atlet berumur 30 tahun itu tereliminasi.

"Waktu angkatan snatch saya tertinggal, sempat degdegan juga. Saya kemudian bisa bangkit dan semangat saya kembali untuk angkatan clean and jerk. Saya terharu juga karena dia (Shi) teman baik saya, senior saya. Saya respect sama dia, tiga kali Olimpiade dapat dua medali emas," ujar Rizki .

Ya, Rizki yang melaju sendirian tanpa pesaing mencatatkan total angkatan 354 kg dari snatch 155 kg dan clean and jerk 199 kg.

Meski medali emas sudah di tangan bermodalkan 191 kg di angkatan pertama clean and jerk, Rizki tetap mengambil angkatan kedua seberat 199 kg.

Ia pun sukses melakukannya sekaligus memecahkan rekor Olimpiade.

Dalam tayangan video yang dilihat TribunTangerang.com, Rizki menangis saat barbel masih di atas kepalanya.

Dia menjatuhkan barbel lalu tertidur di atas panggung. Seisi arena memberikan tepukan tangan berdiri kepada Rizki, raja baru di kelas 73 kg.

Memuliakan ibunda

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved