Airlangga Hartarto Mundur

Dewan Pakar Partai Golkar Dorong Presiden Jokowi Gantikan Airlangga Hartarto

Meski belum menjelaskan alasan dirinya mundur, namun Airlangga Hartarto mengaku mundur demi kepentingan Golkar.

Editor: Joseph Wesly
(Dokumentasi Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo mengendarai sepeda motor di jalan tol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Minggu (28/7/2024).(Dokumentasi Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden) 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto resmi mengundurkan diri.

Meski belum menjelaskan alasan dirinya mundur, namun Airlangga Hartarto mengaku mundur demi kepentingan Golkar.

Meski baru dua hari mundur, anggota dewan pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Ketua Umum Partai Golkar setelah Airlangga Hartarto menyatakan undur diri.

"Ya memang saya mendorong Pak Jokowi untuk bisa memimpin Partai Golkar," kata Ridwan saat dihubungi, Senin (12/8/2024).

Ridwan mengatakan Presiden Jokowi merupakan sosok yang melaksanakan ajaran Partai Golkar.

"Pak Jokowi itu bukan saja hanya di lip service dia mengatakan, dia melaksanakan doktrin Partai Golkar, tetapi secara kenyataan Jokowi melaksanakan doktrin Partai Golkar," ujarnya.

Anggota Komisi VII DPR RI ini mengklaim Jokowi sejatinya sejak dulu menjadi kader Golkar dari kalangan pengusaha.

Ridwan menjelaskan sejak berdirinya Golkar dibagi tiga kelompok, yaitu dari ABRI, birokrat, dan perwakilan golongan.

Menurutnya, perwakilan golongan bermacam-macam, yakni dari petani, nelayan, pegawai, dan lainnya.

"Nah, Pak Jokowi ini sejak tahun 1997 zaman orde baru dia golongan pengusaha yaitu sebagai Ketua Asosiasi Mebel Indonesia Solo Raya," ucap Ridwan.

Ridwan menuturkan secara formal Jokowi tidak pernah masuk dalam kepengurusan Golkar, namun menjadi bagian dari kelompok golongan.

Baca juga: Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar, Benyamin Davnie Ogah Beri Komentar

Dia mengaku tidak pernah bertemu langsung dengan Jokowi. Namun, dukungan agar Jokowi menjadi Ketua Umum Golkar adalah aspirasi dari masyarakat.

"Bahwa ada yang tidak setuju, ya ada apa-apa, namanya politik ya kan, boleh, boleh saja," ungkap Ridwan.

Jawaban Jokowi

Isu soal rencana bergabungnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Partai Golkar pernah ramai diperdebatkan pada 2023 lalu.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved