Pilgub Jakarta
PDIP Punya Waktu Sepekan Cari Celah Usung Anies-Hendrar di Pilgub Jakarta
Setelah sebelumnya mengusung Anies Baswedan di Pilpres, kini ketiga partai tersebut, yakni NasDem, PKB dan PKS ogah kembali mengusung Anies.
TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Partai politik berbondong-bondong mengusung pasangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI Jakarta.
Koalisi perubahan yang kini bernama KIM Plus pun balik badan. Setelah sebelumnya mengusung Anies Baswedan di Pilpres, kini ketiga partai tersebut, yakni NasDem, PKB dan PKS ogah kembali mengusung Anies.
Anies Baswedan kini ditinggal sendirian oleh partai politik. PDIP perjuangan yang belum mendapatkan koalisi kini berusaha mengupayakan pencalonan Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta 2024.
Ketua DPP PDI-P Said Abdullah menyatakan, Anies bakal diduetkan dengan kader PDI-P, yakni Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi.
"Kami lagi berupaya sedemikian rupa masih dengan partai-partai lain, sebisa mungkin sebelum tanggal 27 kami cari peluang," kata Said ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2024).
"Kalau peluangnya dapat kami akan bawa Anies sebagai orang pertama dan Hendi sebagai orang kedua," ujar dia melanjutkan.
Said mengeklaim, Anies dan Hendrar sudah bersedia untuk diduetkan dan dicalonkan oleh PDI-P.
Said pun mengakui bahwa upaya mengusung Anies-Hendrar tidak mudah karena tiket pencalonan sudah habis diborong oleh Ridwan Kamil-Suswono. Sementara, PDI-P mesti berkoalisi dengan partai lain untuk bisa mencalonkan gubernur dan wakil gubernur karena kursi PDI-P di DPRD DKI Jakarta tidak memenuhi ambang batas pencalonan.
"Tapi kalau toh pada akhirnya kami tidak bisa, katakanlah karena sudah KIM Plus terkonsolidasi, kami tidak punya kawan lagi untuk maju, ya apa boleh buat?" kata Said.
Baca juga: Anies Baswedan Soal Ridwan Kamil Baru Mau Mencintai Persija Jika Terpilih: Saya Sudah dari Dulu
Apabila itu terjadi, Said menyatakan, PDI-P bakal memilih untuk tidak mencalonkan gubernur dan wakil gubernur Jakarta pada Pilkada 2024.
Ketua DPP PDI-P Adian Napitupulu pun menegaskan, PDI-P tidak akan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang mengusung Ridwan Kamil-Suswono.
Menurut dia, deklarasi Ridwan Kamil-Suswono yang tidak mengikutsertakan PDI-P menandakan PDI-P tidak bisa diperjualbelikan.
"PDI Perjuangan is not for sale,” kata Adian. PDI-P dikunci Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat berpandangan, terbentuknya koalisi besar yang mengusung Ridwan Kamil-Suswono merupakan upaya untuk mengunci PDI-P agar tidak bisa mencalonkan jagoannya pada Pilkada Jakarta.
“Deklarasi itu kita bisa melihat bagaimana nantinya kalau itu terjadi maka PDI-P secara otomatis tidak bisa mencalonkan,” ujar Djarot. Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Kunjungan RK ke Solo Temui Jokowi Disebut Pengamat Blunder, Bikin Pendukung Anies Semakin Menjauh |
![]() |
---|
Bikin Kaget, Elektabilitas Pramono-Rano Ungguli Ridwan-Suswono di 4 Wilayah Kecuali Jaksel Versi LSI |
![]() |
---|
Mandra dan Opie Kumis Santai Ngopi Gelas Plastik meski Beda Pilihan di Pilgub: Emang Kudu Marahan? |
![]() |
---|
Minta Ahokers Tidak Kecewa, Ahok Ceritakan Alasan Megawati Pilih Pramono Anung di Pilgub Jakarta |
![]() |
---|
Ridwan Kamil Dimintai Beras oleh Warga Pancoran saat Blusukan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.