Andri Permana Minta Sinergi Lintas OPD Melakukan Pengawasan Ketat Soal Jajanan Anak-anak di Sekolah

Patut disyukuri belum ada temuan sampai hari ini kasus gagal ginjal anak di Kota Tangerang dan tentunya hal ini sebuah early warning yang akhirnya

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro
Anggota DPRD Kota Tangerang Andri S Permana saat diwawancarai TribunTangerang.com di GOR Domyati, Kota Tangerang, Banten, Rabu (11/9/2024). 

Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG- Dalam kurun beberapa waktu hari terakhir, media sosial heboh dengan banyaknya postingan video yang menunjukkan anak-anak tengah menjalani cuci darah.


Pasalnya cuci darah kerap dikaitkan dengan orang dewasa yang mengalami gagal ginjal. Fenomena itu pun turut mendapat sorotan dari berbagai pihak, termasuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Tangerang, Andri S Permana.


Andri mengatakan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kota Tangerang perlu bersinergi dalam melakukan pengawasan, di antaranya ialah Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan.


Hal tersebut dilakukan, guna mengantisipasi terjadinya kasus gagal ginjal pada anak di Kota Tangerang.


"Patut disyukuri belum ada temuan sampai hari ini kasus gagal ginjal anak di Kota Tangerang dan tentunya hal ini sebuah early warning yang akhirnya menjadi kewaspadaan, jadi mau enggak mau harus dilakukan upaya preventif," ujar Andri kepada TribunTangerang.com, Rabu (11/9/2024).


"Misalnya Dinas Kesehetan bekerjasama dengan Dinas Perdagangan dan Dinas Pendidikan untuk melakukan pengawasan di kantin sekolah atau lokasi yang menjadi tempat jajannya anak-anak," imbuhnya.

 

Kemudian Andri menjelaskan, pola dan cara mengantisipasi adanya kasus gagal ginjal pada anak tidak jauh berbeda dengan penanganan pemerintah pada permasalahan stunting di masyarakat.


Sebab tahap awal yang dilakukan ialah dengan menyisir siswa-siswi di setiap sekolah dalam menemukan pelajar yang mengalami kekurangan gizi dan juga berat badan yang berlebihan atau obesitas.


Nantinya apabila ditemukan pelajar yang obesitas, antar OPD di Kota Tangerang akan langsung saling berkoordinasi guna melakukan penanganan tahap awal.

Baca juga: Terlalu Sering Makan Ayam Goreng, Remaja 12 Tahun Harus Seumur Hidup Cuci Darah


Langkah-langkah tersebut dinilainya dapat menjadi mitigasi dini dalam mengantisipasi munculnya penyakit gagal ginjal pada anak.


"Langkah pertama yang kami lakukan dalam kasus ini adalah berkoordinasi dengan pihak dinas kesehatan, karena mereka yang memiliki data primer, baru setelah itu dilakukan penyisiran bersama dinas pendidikan di sekolah menemukan anak-anak terindikasi obesitas," kata dia.


"Pada akhirnya kasus ini mirip sama penanganan stunting yang melibatkan lintas OPD, jadi tidak hanya anak stunting yang kekurangan gizi, tetapi anak obesitas perlu dalam pengawasan juga," sambungnya.


Selain instansi pemerintahan Pemkot Tangerang, peran serta masyarakat yang memiliki anak di bawah umur lima tahun hingga masih duduk di kursi Sekolah Dasar (SD) juga disebut Andri juga memiliki peran vital dalam melakukan pengawasan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved