Kabinet Prabowo Gibran

3 Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo Buat Gaduh Usai Dilantik Hingga Mayor Teddy Beri Pesan Ini

Tiga Menteri kabinet merah putih era kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto sempat membuat kontroversi yang memicu perhatian publik.

Editor: Joko Supriyanto
tribunnews/Istimewa
Ketiga Menteri ini pun langsung mendapatkan kritik keras dari publik, bahkan banyak yang menyebut jika mereka melakukan blunder setelah masuk kabinet merah putih. 

TRIBUNTANGERANG.COM - Tiga Menteri kabinet merah putih era kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto sempat membuat kontroversi yang memicu perhatian publik.

Ketiga Menteri ini pun langsung mendapatkan kritik keras dari publik, bahkan banyak yang menyebut jika mereka melakukan blunder setelah masuk kabinet merah putih.

Kontroversi yang dilakukan diantaranya pernyataanya, hingga langkah yang diambil setelah duduk di kursi Menteri.

Kegaduhan yang dilakukan Menteri Prabowo pun langsung mendapat peringatan keras dari Mayor Teddy yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Presiden RI Prabowo Subianto 

Lantas siapa saja Menteri Prabowo yang blunder setelah dilantik?

1. Yusril Mahendra

Menteri pertama yang melakukan kegaduhan setelah dilantik adalah Yusril Mahendra. Yusri baru saja dilantik sebagai Menko Hukum dan HAM.

Yursri mengeluarkan pernyataan yang membuat gaduh, dimana dirinya menyebut jika persitiwa 1998 bukalah pelanggaran HAM.

Atas pernyataan itu, banyak aktivis HAM langsung memberikan kritikan pedas terhadap Yusril.

Pernyataan itu keluar saat menjawab pertanyaan wartawan di Istana Negara, Jakarta, sebelum acara pelantikan menteri Kabinet Merah Putih, Senin (21/10/2024).

"Enggak (pelanggaran HAM berat tragedi 1998)," kata Yusril, Senin.

Yusril juga mengatakan, tidak ada pelanggaran HAM berat yang terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Ia menjelaskan, kekerasan yang masuk dalan pelanggaran HAM berat, salah satunya adalah genosida.

"Pelanggaran HAM berat itu kan genosida, ethnic cleansing, mungkin terjadi justru pada masa kolonial, pada waktu awal kemerdekaan," ujar Yusril.

Selang sehari kemudian, Yusril mengklarifikasi pernyataannya yang dianggap keliru, menjelaskan bahwa ia merasa pernyataannya disalahartikan karena tidak sepenuhnya mendengar pertanyaan yang diajukan oleh wartawan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved