Desakan Agar Gus Miftah Mundur Semakin Deras, Hampir 300 Ribu Sudah Tandatangani Petisi Pencopotan

Setelah sebelumnya masih mencapai 50 ribu tandatangan, memasuku hari ketiga, kini desakan agar Gus Mifah dicopot sudah mencapai hampir 300 ribu tandat

Editor: Joseph Wesly
KOMPAS.com
Gus Miftah dan Sunhaji (tengah). 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Desakan untuk mencopot Gus Miftah dari jabatannya sebagai utusan khusus presiden Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan itu semakin deras.

Setelah sebelumnya masih mencapai 50 ribu tandatangan, memasuku hari ketiga, kini desakan agar Gus Mifah dicopot sudah mencapai hampir 300 ribu tandatangan.

Berdasarkan pantuan TribunTangerang di change.org pukul 11.40 WIB sudah ada 273.385 tandatangan yang dibubuhkan netizen agar Gus Miftah mundur.

Desakan agar Gus Miftah mundur muncul sejak Rabu (4/12/2024) dengan judul "Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden.

Petisi ini semakin ramai ditandangani netizen terlihat dari penambahan tandatangan sekitar 200 ribuan suara dalam sehari.

Tidak hanya lewat petisi, netizen hingga pengamat meminta agar Prabowo mencopot pemilik pesantren Ora Aji di Kalasan, Sleman, Yogyakara ini.

Inisiator petisi, Dika Prakasa menyebutkan bahwa Miftah Maulana yang menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden sangat tidak pantas mengucapkan kata-kata kasar, apalagi kepada seorang penjual es teh.

Baca juga: Gus Miftah Go Internasional PM Malaysia Minta Anak Buahnya Belajar dari Kasusnya di Rapat Kabinet

"Atas dasar peristiwa ini, saya membuat petisi agar teman-teman yang melihat petisi ini mau meluangkan waktunya untuk memberikan tanda tangan agar bapak Prabowo Subianto mempertimbangkan kembali jabatan yang diberikan ke Gus Miftah," tertulis dalam petisi tersebut.

Anwar Ibrahim Bahas Gus Miftah di Rapat Kabinet

Olok-olok yang dilontarkan oleh Gus Miftah kepada penjual es teh keliling, Sunhaji membuat namanya viral.

Netizen pun mendesak agar dirinya dicopot dari jabatan utusan khusus bidang agama.

Ucapan Gus Miftah yang menyebut Sunhaji goblok dianggap tidak pantas dilontarkan seorang pejabat negara.

Sudah bikin suasan gaduh, Gus Minftah pun ditegur oleh Seskab Mayor Teddy.

Mayor Teddy menegur Gus Miftah dan meminta dirinya untuk meminta maaf dan kangsung mendatangi Sunhaj di rumhanya di Magelang, Jawa Tengah.

Ternyata kasus Gud Miftah tidak hanya ramai di Indonesia. Kasus memalukan ini juga mendapat respons dari Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim.

Anwar Ibrahim bahkan menjadikan kasus Gus Mifrah menjadi contoh agar anak buahnya tidak mencontek sikapnya.

PM Anwar membahas kasus tersebut di hadapan jajaran Kementerian Keuangan Malaysia pada Kamis (5/12/2024) pagi. 

Dalam tayangan Malaysia Gazette TV, kisah penjual es teh viral yang dihina pendakwah di Indonesia menarik perhatian PM Anwar mengenai sikap angkuh segelintir agamawan di balik ilmu agama yang sarat di dada mereka.

"Di Indonesia beberapa hari ini riuh rendah dalam media sosial, seorang kiai, dalam dakwahnya menghina seorang penjual teh. Oh ada yang nonton ya? Saya, teman-teman di Indonesia ada yang kirim, dan (video itu) jadi viral," kata Anwar.

Dikatakan, penghinaan itu ditujukan kepada penjual es teh yang termasuk golongan termiskin.

Namun, justru pendakwah melakukan penghinaan pada penjual es teh dan dengan tertawa. 

"Dia (Miftah) menyebabkan kemarahan menyeluruh di kalangan masyarakat sehingga Presiden Prabowo Subianto memberi pernyataan yang agak keras, dan membuat pendakwah itu berkunjung ke daerah si penjaja teh itu dan memohon maaf," tutut Anwar Ibrahim.

Maka dari itu, PM Anwar memberi pesan kepada jajaran Kementerian Keuangan Malaysia bahwa itu jadi satu contoh pengalaman dan pelajaran, yakni kesombongan kadang-kadang bukan saja terjadi di kalangan orang yang tidak tahu agama, tetapi seorang pendakwah justru melakukan hal kurang baik.

"Orang yang paham agama, yang bicara tentang Islam, akidah, shalat, dan sunah, tetapi apabila timbul perkataan seperti itu, kalau dilihat itu menghina. Dan saya pun melihat, itu dikirim oleh teman saya di Indonesia, saya merasa aneh ya dan luar biasa," tegas PM Anwar.

Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved