Wamendagri Pastikan Hasil Pilkada Jakarta Tetap Valid meski Angka Golput Mencapai 42 Persen

Namun pemenang Pilkada Jakarta dianggap kurang memiliki legitimasi karena minimnya kehadiran masyarakat saat Pilkada Jakarta.

Editor: Joseph Wesly
(KOMPAS.com/Rahel)
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/12/2024) 

TRIBUN TANGERANG.COM- Pilkada Jakarta usai sudah. KPU Jakarta sudah menggelar rekapitulasi Pilkada Jakarta dan hasilnya pasangan Pramono-Rano memenangkan kontestasi lima tahunan itu.

Namun pemenang Pilkada Jakarta dianggap kurang memiliki legitimasi karena minimnya kehadiran masyarakat saat Pilkada Jakarta.

Pasalnya Pilkada Jakarta hanya diikuti oleh 52 persen warga Jakarta. Artinya ada 42 persen warga yang memilih menjadi Golongan Putih (Golput).

Merespons minimnya partisipasi masyarakat, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto buka suara.

Dia mengatakan hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 tetap valid meskipun angka golongan putih (golput) cukup tinggi. 

"Ya tetap saja, itu valid," ujar Bima di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/12/2024), saat ditanya soal partisipasi Pilkada Jakarta hanya 42 persen. 

Menurut Bima, hal utama lain yang legitimasinya perlu diperhatikan setelah pilkada adalah soal kinerja pemerintahannya.

Baca juga: Meski Saksi RK dan Dharma Ogah Tandatangan, KPU Jakarta Pastikan Hasil Pilkada Tetap Sah

Dia juga meminta masyarakat turut mengawasi kinerja para kepala daerah terpilih. 

"Jadi yang pasti babak ini sudah dilewati walaupun tingkat partisipasi politiknya di beberapa titik rendah, nah sekarang publik menunggu bagi para kepala daerah terpilih ini untuk menunjukkan legitimasinya melalui kinerjanya dan itu akan kita awasi bersama-sama dengan pemerintah," ujarnya.

Berdasarkan hasil quick count Litbang Kompas, Jakarta mencatat angka golput tertinggi di Pulau Jawa dengan 42,07 persen.

Suara tidak sah mencapai 4,6 persen, sedangkan suara sah hanya 53,33 persen. Provinsi dengan angka golput tertinggi berikutnya adalah Jawa Barat (33,66 persen), Jawa Timur (30,15 persen), dan Jawa Tengah (26,44 persen).

Quick count dilakukan menggunakan metode random sampling pada 400 TPS di setiap provinsi, dengan margin of error sebesar 1 persen.

Penelitian ini didanai oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara). Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved