Makan Bergizi Gratis
Juknis Belum Turun, Program Makan Bergizi Gratis di Tangerang Selatan Masih Bertahap
Todotua Pasaribu menanggapi petunjuk teknis yang belum ada di Kota Tangerang Selatan, terkait Makan Bergizi Gratis (MBG).
Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Joko Supriyanto
Laporan Wartawan TribunTangerang.com, Ikhwana Mutuah Mico
TRIBUNTANGERANG.COM, SERPONG - Wakil menteri investasi dan hilirisasi sekaligus wakil kepala badan koordinasi penanaman modal (BKPM), Todotua Pasaribu menanggapi petunjuk teknis yang belum ada di Kota Tangerang Selatan, terkait Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Belum, jadi memang, mungkin sambil bertahap, sebenarnya program ini keinginan besar pemerintah, keinginan baik ini yang penting kita jalankan dulu bahwa dalam pelaksananya itu nanti butuh proses, butuh tahapan, butuh perbaikan dan lain-lain itu saya pikir tidak ada masalah," kata Todotua Pasaribu, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (14/1/2024).
Meskipun demikian, pihaknya tetap berkomitmen untuk menjalankan program makanan bergizi bagi siswa di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
Kata Todotua, pemerintah optimis bahwa niat baik dan keinginan Presiden serta pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi dan pendidikan di Indonesia akan memberikan dampak positif yang luas.
"Karena adik-adik di kelas pada saat mereka proses makan itu ada interaksi ada interaksi, jadi ini bisa juga membentuk karakter karakter daripada sumber daya manusia itu dengan baik," kata Todotua.
Selain itu, program ini juga memberikan dampak positif terhadap sektor UMKM. Dapur-dapur yang menyuplai makanan bergizi untuk para siswa melibatkan masyarakat setempat, sehingga memberikan peluang ekonomi bagi pelaku usaha kecil dan menengah di sekitar sekolah.
"Disamping itu juga program ini juga kita juga bisa membaktu sektor-sektor UMKM karena pelaksanaannya ini dapur-dapur itu yang melaksanakan daripada masyarakat di sekitar sini masyarakat di sekitar sekolah itu sendiri atau tempat-tempat pelaksanaan kegiatan makanan bergizi itu sendiri," imbuhnya.
Menurutnya, program makanan bergizi ini tidak hanya berfokus pada aspek kesehatan, tetapi juga membangun karakter siswa melalui interaksi selama waktu makan. Hal ini diyakini dapat memperkuat kedisiplinan dan kebersamaan di kalangan siswa, sekaligus mendukung pembentukan karakter mereka.
"Jadi ini adalah program yang besar dan juga bisa mencapai sasaran yang baik UMKM, masyarakatnya, karakter fundamentalnya, dan gizi semuanya tercapai, ini program yang luar biasa," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan masih menunggu arahan lebih lanjut dari Badan Gizi Nasional (BGN) terkait pelaksanaan program makan bergizi gratis.
Meskipun program ini sudah mulai berjalan di beberapa titik di Tangsel, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Deden Deni mengungkapkan bahwa langkah-langkah lebih lanjut masih dalam proses koordinasi.
"Kita masih menunggu bagaimana untuk sekolah-sekolah yang lain. Untuk langkahnya itu kira-kira, ini ada beberapa juga siswa yang berdapatkan alergi terhadap makanan itu," kata Deden saat ditemui TribunTangerang.com di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, dikutip Selasa (7/1/2025).
Pihaknya terus berkoordinasi lebih intensif dengan BGN yang bertugas sebagai koordinator utama dalam program makan bergizi gratis ini.
"Tentu kita semua pihak akan koordinasi dengan BGN. Nanti mungkin BGN sebagai koordinator saja untuk menemukan semua stakeholder yang terlibat di program makan bergiji gratis ini. Mungkin dalamnya ada Dinkes, ada yang lain juga. Kita tunggu sampai kami secara aktif juga koordinasi ke BGN," kata Deden.
Deden memastikan bahwa jumlah sekolah yang terlibat masih tetap di angka yang sama, dengan total sekitar 235.000 siswa yang tersebar dari TK PAUD hingga SMP di Tangsel.
Namun, keputusan mengenai perlakuan terhadap sekolah swasta dan mandiri masih menunggu arahan lebih lanjut dari BGN.
"Kita lihat juga bagaimana dengan kondisi seperti itu. Perlakuannya bagaimana, kita juga menunggu arahan juga, menunggu juknis juga. Tapi kalau jumlah siswa sudah kita tetapkan di setiap sekolah," kata Deden.
Deden berharap dalam waktu dekat ada kejelasan mengenai jumlah dapur yang akan dibangun untuk mendukung program ini, serta kerjasama dengan pihak ketiga atau vendor yang akan terlibat.
"Jadi kita nunggu, mudah mudahan dalam waktunya kita taruh keputusan," pungkasnya. (m30)
Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Layanan MBG di SDN Rawabuntu 03 Sempat Terhenti, Kepala Sekolah: Bukan Kebijakan Saya |
![]() |
---|
Emak-emak di Tangsel Keluhkan Makanan MBG, Minta Pemerintah Evaluasi |
![]() |
---|
SDN Rawabuntu 03 Tangsel Hentikan Pembagian MBG Gratis Usai Temukan Makanan Berlendir |
![]() |
---|
Kualitas MBG di SDN Rawabuntu 03 Tangsel Dipertanyakan, Diduga Beri Bubur Basi hingga Tahu Berlendir |
![]() |
---|
Dukung Program MBG, SPPG Polresta Tangerang Diresmikan Wakapolda Banten |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.