Makan Bergizi Gratis
Emak-emak di Tangsel Keluhkan Makanan MBG, Minta Pemerintah Evaluasi
Banyak warga menyebut program pemerintah seperti MBG sangat bermanfaat, namun pelaksanaannya di lapangan perlu dikawal dengan lebih ketat.
Laporan Wartawan TribunTangerang.com, Ikhwana Mutuah Mico
TRIBUNTANGERANG.COM, SERPONG - Wali murid dari SDN Rawabuntu 03 Kota Tangerang Selatan menyuarakan kekecewaannya terhadap kualitas makanan yang diberikan melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Aisyah (bukan nama sebenarnya) mengaku sudah dua kali menerima makanan yang tidak layak konsumsi untuk anaknya.
“Memang sebetulnya rasanya kurang enak, kemarin aja pas dikasih bubur kacang ijo, basi, warnanya juga aneh, gak ada rasanya,” ujar Aisyah di SDN Rawabuntu 03, Serpong, Tangsel, Kamis (24/7/2025).
Ia menambahkan bahwa kejadian ini bukan yang pertama, melainkan sudah terjadi berulang.
Sebagai warga yang mengandalkan program ini untuk pemenuhan gizi anak-anaknya, ia berharap pemerintah mengevaluasi sistem pendistribusian makanan tersebut.
"Kalau pendistribusiannya memang enggak memadai, lebih baik disalurkan ke UMKM, banyak yang bisa katering. Pasti bisa lebih terjamin, enggak basi, anak-anak juga doyan makannya,” kata Aisyah.
Ia menekankan bahwa program pemerintah seperti MBG sangat bermanfaat, namun pelaksanaannya di lapangan perlu dikawal dengan lebih ketat.
"Mungkin dari atasannya udah betul, tapi kita enggak tahu di bawahnya seperti apa,” katanya.
Ketika ditanya soal harapan ke depan, Aisyah berharap menu makanan yang disediakan bisa memenuhi prinsip empat sehat lima sempurna, dan lebih memperhatikan selera serta kebutuhan anak-anak.
“Kadang dikasih makanan pedas, padahal anak-anak enggak suka. Terus buahnya jangan cuma pisang melulu, bisa diganti anggur, jeruk mandarin, atau sesekali kiwi. Tapi jangan tomat, anak-anak enggak suka, malah dibuang,” pungkasnya.
Baca juga: SDN Rawabuntu 03 Tangsel Hentikan Pembagian MBG Gratis Usai Temukan Makanan Berlendir
Sebelumnya diberitakan, salah satu orang tua murid, sebut saja Shofi (bukan nama sebenarnya), membagikan pengalamannya.
Shofi, yang memiliki anak duduk di bangku kelas dua SDN Rawabuntu 03 menceritakan bahwa anaknya menerima makanan berupa tahu isi daging olahan.
Namun, makanan tersebut berlendir dan mengeluarkan bau tidak sedap.
"Tahu itu tidak dimakan oleh anak saya di sekolah. Dia membawanya pulang ke rumah," ujar Shofi.
Respons Presiden Prabowo Soal Kasus Keracunan dalam Program Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Marak Kasus Keracunan MBG, Siswa di Kabupaten Tangerang Akui Menu Sayur Kerap Basi |
![]() |
---|
Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang Menangis Minta Maaf Soal Anak Keracunan MBG: Kami Bertanggung Jawab |
![]() |
---|
Antisipasi Keracunan MBG, SPPG Kabupaten Tangerang Perketat Pengawasan |
![]() |
---|
Koordinator SPPG Ungkap Pembagian Anggaran Rp 15 Ribu per Siswa untuk MBG di Tangsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.