Makan Bergizi Gratis

Koordinator SPPG Ungkap Pembagian Anggaran Rp 15 Ribu per Siswa untuk MBG di Tangsel

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Tangerang Selatan tahun 2025 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 15 ribu per siswa.

Editor: Joko Supriyanto
TribunBanten.com/Ade Feri Anggariawan
Kepala SPPG Khusus Tangsel, Nindy Sabrina, saat ditemui di kantornya,  Kamis  (25/9/2025). 

TRIBUNTANGERANG.COM - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Tangerang Selatan tahun 2025 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 15 ribu per siswa.

Dari jumlah itu, Rp 10 ribu dialokasikan khusus untuk bahan makanan, sedangkan Rp 3 ribu untuk biaya operasional, dan Rp 2 ribu untuk sewa tempat.

 "Untuk MBG sendiri itu untuk anggarannya Rp 15 ribu per orang, jadi bahan bakunya itu Rp 10 ribu, terus Rp 3 ribu untuk biaya operasional, dan Rp 2 ribu untuk sewa tempat," kata Koordinator Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tangerang Selatan (Tangsel), Nindy Sabrina dikutip TribunBanten.com, Kamis (25/9/2025).

Baca juga: Sosok Dokter Tan Shot Yen, Viral karena Kritik Program MBG yang Bagikan Burger hingga Susu Formula

Nindy menjelaskan, dari anggaran tersebut pihaknya berkewajiban untuk menyediakan menu makanan yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi anak-anak sekolah.

Makanan yang mengandung unsur karbohidrat, nabati, hewani, dan sayuran menjadi hal yang harus dipenuhi dalam satu porsi MBG.

"Menunya itu bervariatif, mulai dari telur ayam, ikan, daging, dan sayuran itu kita kasih semuanya. Tapi sistemnya kita rolling biar anak-anak tidk bosan," kata Nindy.

"Tapi yang pasti harus memenuhi prinsip unsur gizi seimbang yang juga menyesuaikan dengan potensi pangan lokal," imbuhnya.

"Jadi ada karbohidratnya, ada lauk nabatinya, ada lauk hewaninya, ada sayur, dan ada buah juga," jelasnya.

Baca juga: 150 Siswa Sekolah Rakyat Tangsel Mulai Masuk, Makan Bergizi Gratis Masih Tahap Persiapan

Sedangkan dalam penentuan menu makanan yang disalurkan kepada siswa tiap harinya, Nindy menyebut, ditentukan oleh ahli gizi yang juga bekerjasama dengan Dinas Kesehatan.

"Setiap SPPG itu kan ada ahli gizinya sendiri, jadi kepala SPPG dan ahli gizi nanti buat diskusi menentukan menu disesuaikan dengan kebutuhan gizi anak-anak," kata Nindy. 

"Setelah itu kalau menunya sudah jadi, khusus di Tangerang Selatan ini kita sudah bekerja sama dengan Dinkes, jadi kita diskusikan juga dengan pihak Dinkes."

"Artinya kalau semuanya sudah oke baru kita jalankan. Jadi bukan request dari siswa," ucapnya.

(TribunBanten.com)

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun banten
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved