Profil Hendrawan Ostevan, Jenderal TNI yang Tewas di Marunda, Kakak Leting SBY dan Prabowo di Akmil

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Kematian Brigjen (purn) Hendrawan Ostevan yang ditemukan tewas mengapung di perairan Marunda, Jakarta Utara, pada Jumat (10/1/2025) masih diliputi misteri.

Banyak pertanyaan yang muncul dari kematian anggota Badan Intelejen Negara tersebut.

Pasalnya Hendrawan tewas tercebur ke laut bersama dengan mobil yang dikendarainnya.

Publik bertanya-tanya apa penyebab Hendrawan tercebur ke laut bersama mobil yang dikendarainya.

Apakah karena kecelakaan? atau human error sehingga bisa tercebur ke laut.

Belum lagi bahwa sebagai anggota TNI, korban seharusnya bisa berenang?

Apa yang dilakukan korban dini hari datang ke dermaga?

Tewasnya korban masih merupakan misteri besar, terutama setelah rekaman CCTV menunjukkan mobilnya tercebur ke laut pada dini hari.

Baca juga: Breaking News: Sesosok Mayat Ditemukan Mengambang di Perairan Marunda Jakut: Ada Kartu Anggota TNI

Hingga kini, polisi masih menyelidiki penyebab di balik kematian yang mengejutkan ini.

Saat ditemukan, Hendrawan mengenakan kaus berkerah belang-belang dan celana jins hitam.

Sebuah dompet hitam berisi kartu purnawirawan TNI dan kartu anggota Badan Intelijen Negara (BIN) juga ditemukan bersamanya.

Identitas ini mengungkap masa lalu Hendrawan sebagai tokoh militer dan intelijen.

Pengamat intelijen dan mantan juru bicara BIN, Wawan Hari Purwanto, mengonfirmasi bahwa Hendrawan pernah menjabat sebagai Kepala Subharian di LP2KB BIN. 

“Dulu (di BIN) sebagai Kepala Subharian (Kashar) Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Kehidupan Bernegara (LP2KB),” kata Wawan, Selasa (14/1/2025).

Apa yang terjadi?