Imlek 2025

Mengenal Ritual Liam Keng Umat Buddha Menyambut Tahun Baru Imlek di Vihara Boen San Bio Tangerang

Prosesi yang baru saja kami laksanakan ini namanya Liam Keng, biasanya dilakukan atau dibacakan ketika malam tahun baru Imlek 2025 ini,

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro
Ritual ibadah Liam Keng di Vihara Boen San Bio, Pasar Baru, Kota Tangerang, Banten, Selasa (28/1/2025). 

Laporan Wartawan,

TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG- Tahun Baru Imlek bukan hanya perayaan pergantian tahun semata bagi warga Tionghoa, melainkan menjadi waktu istimewa untuk mempererat ikatan keluarga dan menyampaikan ucapan syukur.
Pasalnya malam tahun baru imlek menjadi ajang untuk merefleksikan diri akan perbuatan dan capaian yang diraih pada tahun yang sebelumnya.
Mayoritas umat Buddha akan dilakukan datang ke vihara ataupun kelenteng untuk melakukan sembahyang tahun baru di kuil, altar ataupun di depan meja abu.
Beragam rangkaian ibadah dilakukan guna menggantungkan harapan dan doa semakin sejahtera memasuki tahun yang baru.
Di antaranya ialah ritual Liam Keng yang digelar pada Vihara Nimmala Boen San Bio Tangerang.
Prosesi yang dilaksanakan di depan altar itu diikuti oleh belasan umat yang datang pada Malam Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili yang dimulai sejak pukul 19.00 WIB.
Ritual tersebut dipimpin oleh dua orang yang duduk bersila di barisan paling depan, sementara yang lainnya mengikuti di belakangnya.
Sebuah alat yang bentuknya seperti cawan turut digunakan dalam mengiringi ritual Liam Keng.
Sambil membacakan doa, alat tersebut diketuk alat tersebut diketuk dengan alat lainnya yang menyerupai palu.
Seksi Kerohanian Vihara Nimmala Boen San Bio, Meliyana mengatakan, Liam Keng merupakan prosesi ibadah yang dilakukan dengan membaca doa-doa.
Doa-doa permohonan harapan itu telah dituangkan dalam sebuah buku acara yang pada bagian sampulnya bertuliskan 'Amurva Bhumi Bodhisattva (Hok Tek Ceng Sin)'.
"Prosesi yang baru saja kami laksanakan ini namanya Liam Keng, biasanya dilakukan atau dibacakan ketika malam tahun baru Imlek 2025 ini," ujar Meliyana kepada TribunTangerang.com, Selasa (28/1/2025).
"Ibadah itu dilaksanakan oleh pengurus Vihara Boen San Bio ini yang diikuti umat yang datang untuk beribadah," imbuhnya.
Bacaan doa-doa yang dilaksanakan dalam prosesi tersebut terdiri dari berbagai macam yang menggunakan bahasa mandarin.
Para umat yang mengikuti ibadah tersebut membaca buku panduan yang telah disiapkan, disertai dengan gerakan sujud yang dilakukan berselingan.
Mulai dari doa Keng Hok Tek Ceng Sin, hingga doa Giok Hong Siang Tee Po Un. Setiap doa tersebut dibacakan lebih dari sekali, bahkan diulang hingga tiga kali.
Umumnya prosesi ibadah tersebut berlangsung selama 30 menit hingga 40 menit dalam satu kali pelaksanaan rangkaian.
"Dalam prosesi Liam Keng itu kami membacakan doa-doa kemakmuran kepada dewa Hok Tek Ceng Sin agar kami umatnya diberi keberkahan, panjang umur, sehat selalu menjalani tahun yang baru," kata dia.
Sementara alat yang digunakan dan diketuk oleh pemimpin ibadah bernama hokkien yang terbuat dari bahan kayu dan baja.
Serupa dengan alat musik ibadah umat beragama lainnya, hokkien juga difungsikan sebagai pengiring dalam pembacaan doa sesuai dengan irama yang telah ditentukan.
"Kalau alat yang kami gunakan tadi namanya adalah hokkien, gunanya sebagai pengiring saja, sebagai irama dan ketukan dalam membacakan doa," ucapnya.
"Alat tersebut terbuat dari kayu dan baja, jadi dipukul-pukul agar menentukan ketukan pembacaan doa, jadi temponya bisa pas antara pemimpin ibadah dan umat," jelasnya. (m28)

Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved