Diyakini Bisa Tembus ke Mekkah, Lorong Goa Safawardi di Tasikmalaya Ditutup Penjaga, Ini Alasannya

Namun kini, cabang menuju ke Mekkah ditutup penjaga goa untuk mencegah gal-hal yang tidak diinginkan

Editor: Joseph Wesly
(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)
GOA SAFARDI TASIKMALAYA- Foto-foto para pengunjung sedang berziarah ke patilasan Syekh Abdul Muhyi di Gua Pamijahan, Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya. Jawa Barat, Senin (10/2/2025). Goa Safawardi diyakini jalan pintas ke Mekkah. (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA) 

Masyarakat setempat meyakini air tersebut laiknya air zam-zam di Mekkah yang tak pernah kering sejak zaman dulu.

"Air tersebut dulunya merupakan tempat para wali dan Syekh Abdul Muhyi untuk berwudhu dan mengambil air untuk diminum. Alhamdulillah atas kehendak Allah, air itu tidak pernah surut meski dalam kondisi apapun. Airnya pun tetap jernih dan bersih," ujar dia.

Masih di dekat goa, berjarak sekitar 1 kilometer, tambah Endang, terdapat kompleks makam Syekh Abdul Muhyi dan para murid-muridnya.

Para pengunjung yang hendak ke goa tidak bisa langsung masuk saat datang dan diwajibkan berziarah terlebih dahulu ke makam Syekh Abdul Muhyi.

“Para pengunjung diwajibkan untuk mengumandangkan adzan sebelum mengelilingi goa. Setelah itu, barulah kuncen dan para pemandu membawa rombongan pengunjung untuk menelusuri area Goa Pamijahan. Jadi, sudah kebiasaannya seperti itu," kata dia.

Salah seorang peziarah, Uni Furqon (38), mengaku sepekan terakhir telah berkunjung ke wisata religi di Tasikmalaya tersebut.

Dirinya bersama keluarga dan rekan-rekannya pun sengaja berziarah ke tempat salah satu wali yang menyebarkan ajaran Islam di Tasikmalaya dan sekitarnya.

“Kalau bagi saya, cerita pergi ke Mekkah lewat jalur goa ini mungkin bisa saja dilakukan oleh para wali, karena mereka memiliki hati yang bersih dan suci. Namun, kalau untuk orang biasa seperti saya, mana mungkin. Tetapi saya hanya napak tilas peninggalan para wali," kata dia.

Dalam video itu terlihat antrean masyarakat yang sedang ziarah di patilasan atau tempat bertapa salah satu wali Allah, yakni Syekh Abdul Muhyi, murid wali dari para wali, Syekh Abdul Qodir Djaelani.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved