Anglerfish Penghuni Laut dalam Muncul ke Permukaan Laut, Pertama di Tahun 2025, Bertanda Apa?
Spesies Anglerfish yang merupakan ikan yang hidup di laut dalam secara mengejutkan muncul di permukaan laut baru-baru ini.
TRIBUNTANGERANG.COM - Spesies Anglerfish yang merupakan ikan yang hidup di laut dalam secara mengejutkan muncul di permukaan laut baru-baru ini.
Kemunculan Ikan bernama Melanocetus atau juga sering disebut sebagai setan laut hitam saat Tim penelitian NGO tengah melakukan penyelaman 2 km dari pantai Tenerife, Spanyol.
Penampakan Anglerfish yang terekam kamara naik ke permukaan itu tentu mengejutkan, pasalnya ikan ini merupakan spesies yang jarang bisa terlihat karena merupakan ikan yang hidup di kedalaman 900 hingga 4000 meter di bawah permukaan.
Mulanya Tim penelitian NGO sedang melakukan penelitian hiu di perairan Tenerife, sekitar 2 km dari pantai, secara tidak sengaja menemukan ikan anglerfish Abyssal dewasa muncul di permukaan laut.
Kemunculannya Anglerfish juga turut diunggah oleh akun instagram @jara.alam yang merupakan tim Peneliti NGO. Ia mengunggah sebuah video Anglerfish yang berusaha naik ke permukaan.
"Ini bisa jadi penampakan pertama yang tercatat di dunia dari seekor ikan black demon atau ikan abyssal dewasa (Melanocetus johnsonii) yang masih hidup, di siang bolong dan di permukaan!!," tulis @jara.alam dalam unggahannya beberapa minggu lalu di bulan Februari 2025.
Menurutnya Anglerfish merupakan ikan legendaris yang jarang dijumpai dalam kondisi hidup terlebih muncul ke permukaan. Kendati demikian ia tak tahu alasan Anglerfish muncul ke permukaan.
"Ikan ini dikenal sebagai predator ganas di laut dalam dengan lampu alami di kepalanya untuk menarik mangsa. Alasan kemunculannya masih misteri - mungkin karena sakit, terbawa arus, atau melarikan diri dari predator," tulisnya.
Dikutip Kompas.com dalam sebuah studi baru yang dipublikasikan di BioRxiv menunjukkan bagaimana Anglerfish tersebut bisa tinggal di laut dalam.
Menurut studi, anglerfish dari kelompok Ceratioidea mulai menjajah zona midnight selama Maksimum Termal Paleosen-Eosen, yang terjadi 55 juta tahun lalu dan berlangsung selama sekitar 200.000 tahun.
Dikutip dari Live Science, Selasa (18/6/2024), hal tersebut mungkin diawali oleh peristiwa vulkanik yang melepaskan metana ke atmosfer.
Temperaturnya sangat ekstrem, laut kutub mencapai suhu hingga 23 derajat celsius, sedangkan suhu permukaan laut tropis mungkin mencapai 36 derajat celsius.
Peristiwa ini memusnahkan banyak organisme laut dalam dan kemungkinan besar membuka relung ekologi baru. Dan anglerfish ceratioid, tampaknya, siap memanfaatkannya berkat serangkaian adaptasi unik.
Selain itu, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Ecology & Evolution mengungkapkan temuan menarik mengenai evolusi anglerfish.
Penelitian ini menunjukkan bagaimana anglerfish beradaptasi di zona batipelagik, wilayah laut dengan kedalaman 1.000 hingga 4.000 meter yang terkenal gelap dan miskin sumber daya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.