Bukan Melarang, PDIP Sebut Megawati Hanya Minta Kader Menunda untuk Berangkat Retret ke Magelang

Namun instruksi tersebut membuat kader PDIP kebingungan. Mereka yang kadung tiba di Yogyakarta dan hendak menuju Magelang bagai kehilangan arah

Editor: Joseph Wesly
Wartakotalive.com/Yolanda
TAK LARANG RETRET- Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri memberikan rekomendasi 163 nama calon kepala daerah di 78 daerah, Kamis, 22 Agustus 2024. PDIP sebut Megawati tidak melarang kader PDIP ikut retret. (Wartakotalive.com/Yolanda) 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- PDIP akhirnya buka suara soal kisruh larangan kader PDIP mengikuti retret kepala daerah di Akmil Magelang.

Instruksi ini membuat para kader PDIP terpecah. Ada yang memutuskan ikut ada yang absen.

Instruksi tersebut keluar dari ketum PDIP Megawati Kamis (20/2/2025) malam setelah Sekjen PDIP ditahan KPK.

Belum diketahui alasan Megawati mengeluarkan instruksi tersebut namun diduga akibat dari penahanan Hasto.

Namun instruksi tersebut membuat kader PDIP kebingungan. Mereka yang kadung tiba di Yogyakarta dan hendak menuju Magelang bagai kehilangan arah.

Akhirnya para kader memutuskan berangkat ke Magelang sembari menunggu instruksi lanjutan.

Namun hingga Selasa (25/2/2025) tidak ada pernyataan resmi dari PDIP soal pencabutan larang itu.

Setelah viral, PDIP akhirnya memberikan respons.

Juru Bicara PDI Perjuangan Ahmad Basarah menyatakan, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri tidak pernah melarang kepala daerah PDI-P untuk mengikuti retreat di Akademi Militer, Magelang. 

Baca juga: Elite PDIP Terpecah Soal Retret, Gubernur Jakarta Pramono Anung Ikut, Gubernur Bali Koster Absen

“Ketua Umum PDI Perjuangan tidak pernah melarang seluruh kadernya yang terpilih sebagai kepala daerah dalam pilkada 2024 untuk ikut serta dalam retret yang digelar oleh pemerintah, dalam hal ini oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia,” ujar Basarah dalam konferensi pers di Kantor DPP PDI-P, Selasa (25/2/2025). 

Basarah pun menekankan bahwa dalam instruksinya, Megawati hanya menunda terlebih dahulu rencana keberangkatan ke Magelang dari daerah masing-masing.

“Dan menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum PDI Perjuangan,” jelas Basarah.

Basarah menambahkan, kepala daerah yang belum berangkat ke Magelang justru diminta oleh Megawati agar lebih mengutamakan bekerja demi kepentingan rakyat.

Ia mengatakan, Megawati ingin kader-kadernya untuk dapat langsung bekerja melayani rakyat.

“Pesan Ketua Umum kepada kader-kadernya sebagai kepala daerah setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto, diminta untuk memprioritaskan kerja-kerja real kerakyatan dengan langsung bekerja melayani rakyat di daerah masing-masing,” pungkasnya.

Pramono Ikut Retret, Wayan Koster Absen

Larangan Ketum PDIP Megawati Seoekarnoputri soal mengikuti retret di Akmil Magelang disikapi berbeda oleh kader PDIP yang terpilih sebagai kepala daerah.

Ada yang mengikuti retret ada juga yang masih keukeuh dengan instruksi 'Ibu Banteng' Megawati.

Ada kader yang nekat mengikuti retret di hari pertama ada juga yang mengikuti di hari keempat seperti yang dilakukan Pramono Anung.

Namun ada juga yang hingga Selasa (25/2/2025) tetap ogah mengikuti retret. Sikap itu diambil Gubernur Bali, I Wayan Koster dan Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra.

Para kepala daerah Bali tersebut masih menunggu instruksi di Magelang.

Pilihan berbeda diambil Pramono Anung. Pramono Anung bersama 18 kepala daerah akhirnya mengikuti retreat.

Pramono terpantau tiba di lokasi pada Senin (24/2/2025) siang pukul 13.05 WIB dengan mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam.

Ia menegaskan bahwa keikutsertaannya dalam retreat merupakan keputusan yang diambil setelah berbagai pertimbangan. 

"Saya Gubernur Jakarta bersama dengan Pak Wali Kota Yogya dan juga ada 17 lainnya yang bersama-sama dengan kami. Hari ini, hari ini kita memulai ikut retreat," ujar Pramono di Magelang, Senin.

Namun, Pramono enggan menjelaskan alasan mengapa dirinya baru mengikuti retreat pada hari keempat.

"Kenapa baru hari ini? Tentunya saya tidak perlu menjelaskan apa-apa, tetapi apapun saya tetap berkomunikasi dengan Ibu Megawati, dengan DPP Partai, apa yang kemudian menjadi keputusan bersama," imbuhnya.

Pramono pun memastikan keputusan ini tetap berada dalam koridor komunikasi yang baik dengan pimpinan partai.

"Tentunya dengan berbagai pertimbangan, dengan mempertimbangkan sesungguh-sungguhnya apa yang menjadi arahan Ketua Umum untuk melakukan penundaan," katanya.

I Wayan Koster Absen

Sementara itu, di sisi lain, Wayan Koster beserta sejumlah kepala daerah dari Bali memilih tetap mengikuti instruksi Megawati dengan tidak menghadiri retreat.

Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna, menegaskan bahwa para kepala daerah PDI-P dari Bali masih menunggu arahan lebih lanjut.

"Yang jelas, Pak Bupati (Sutjidra) masih di Magelang menunggu instruksi saja. Masih berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait dengan pelaksanaan retreat," ujar Supriatna.

Sementara itu, Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, turut mengonfirmasi bahwa Koster tidak ikut serta dalam rombongan kepala daerah yang kini sudah berada di Akmil. "Kecuali Bali (tidak ikut dalam retreat)," kata Masinton dikutip Kompas.com

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved