Korupsi Minyak Mentah

Respons Prabowo Subianto Soal Skandal Pertalite Dioplos Jadi Pertamax: Kami akan Bersihkan!

Presiden RI Prabowo Subianto angkat bicara soal kasus korupsi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang dioplos menjadi Pertamax.

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Joko Supriyanto
Tangkapan layar Youtube Tribunnews
PRESIDEN RI - Prabowo Subianto di acara ulang tahun Golkar. Presiden RI Prabowo Subianto angkat bicara soal kasus korupsi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang dioplos menjadi Pertamax. (Tangkapan layar Youtube Tribunnews) 

TRIBUNTANGERANG.COM - Presiden RI Prabowo Subianto angkat bicara soal kasus korupsi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang dioplos menjadi Pertamax.

Prabowo mengatakan, jika kasus korupsi tersebut sedang dalam proses penanganan. 

"Lagi diurus itu semua ya. Lagi diurus semua, oke?" kata Prabowo usai meluncurkan bank emas atau bullion bank  di The Gade Tower, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2025).

Selanjutnya Prabowo pun memastikan, pemerintah berkomitmen untuk menuntaskan permasalahan seperti korupsi yang merugikan keuangan negara, dan kepentingan masyarakat.

"Kami akan bersihkan, kami akan tegakkan. Kami akan membela kepentingan rakyat," jelasnya. 

Diketahui, Kasus dugaan korupsi dengan modus mengoplos bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite menjadi Pertamax membuat Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali bersuara. 

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar mengungkap fakta dugaan korupsi yang terjadi pada 2018-2023 silam. 

Berdasarkan hasil temuan sementara, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan membeli dan membayar minyak RON 92.

Hanya saja, minyak yang datang tidak sesuai dengan pembelian dan kualitasnya berada di bawahnya dengan jenis RON 90 dan 88.

"Fakta hukum yang sudah selesai (peristiwanya) bahwa RS selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga itu melakukan pembayaran terhadap pembelian minyak yang RON 92, berdasarkan price list-nya. Padahal yang datang itu adalah RON 88 atau 90,” kata Harli, saat ditemui di kawasan Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (26/2/2025).

Terkait temuan itu, penyidik juga masih mendalami apakah minyak RON 88 dan RON 90 ini langsung didistribusikan kepada masyarakat atau tidak pada tahun 2018-2023. 

"Kami kan harus mengkaji berdasarkan bantuan ahli. Misalnya, kalau yang datang RON 90, RON 90 itu kan Pertalite. Nah, apakah Pertalite ini juga sewaktu diimpor langsung didistribusi?” kata Harli.

Namun demikian, Kejagung menegaskan BBM yang beredar di masyarakat saat ini bukanlah hasil oplosan dan tidak ada kaitannya dengan kasus yang sedang diusut. 

"Jadi, jangan ada pemikiran di masyarakat bahwa seolah-olah minyak yang digunakan sekarang itu adalah minyak oplosan. Nah, itu enggak tepat,” ujar Harli Siregar. 

Sebelumnya diberitakan, Pertamina Patra Niaga menegaskan tidak ada pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved